Sejumlah Warga Eks Gafatar Sudah Minta Ditransmigrasikan

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Selasa, 02 Feb 2016 17:32 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan ada beberapa eks anggota Gafatar yang takut pulang ke daerah asal.
Warga Eks Gafatar. (CNNIndonesia Photographer/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan sejauh ini sejumlah warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) memilih ditransmigrasikan dibandingkan menetap di daerah asal.

"Di Jakarta, sudah tercatat ada 11 kepala keluarga (KK) yang mau ikut program transmigrasi. Sementara di Surabaya ada 17 KK. Sejauh ini, masih tahap pendataan," kata Khofifah seusai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (2/2).

Kendati demikian, Khofifah mengatakan pemerintah belum membahas lebih jauh soal kemungkinan transmigrasi bagi warga eks anggota Gafatar. Namun, kata Khofifah, apabila hal itu dilakukan, maka transmigrasi tersebut harus bersifat inklusif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya, mereka bergabung dengan sejumlah masyarakat yang sudah mengantre untuk program transmigrasi. Hal ini perlu dilakukan supaya mereka berbaur dan merasa bersaudara satu sama lain," kata Khofifah.
Khofifah mengatakan ada beberapa eks anggota Gafatar yang takut pulang ke daerah asal. Oleh karena itu, ia menilai pemerintah daerah (pemda) bertugas melakukan rekonsiliasi antara warga eks anggota Gafatar dan warga setempat.
"Jangan sampai ada warga eks anggota Gafatar yang tidak bisa kembali ke daerah asal," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah telah memulangkan mantan pengikut kelompok Gafatar yang telah dikonsenterasikan di pengungsian, Kalimantan Barat. Jumlah pengikut Gafatar yang dipulangkan diklaim mencapai 1.119 orang.

Pekan lalu, kepada CNN Indonesia, sejumlah bekas anggota Gafatar yang tiba di Jakarta mengaku bahagia tinggal di kamp organisasi tersebut, di Mempawah, Kalimantan Barat.

Setelah dipulangkan ke daerah asal, mereka mengaku bingung. "Lebih banyak suka daripada duka di Gafatar. Biasanya di sana saya bertani saja," kata seorang bekas anggota Gafatar di Markas Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER