Menteri Agama: Gafatar Bercita-cita Bentuk Negara Islam

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Selasa, 02 Feb 2016 17:05 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai Gafatar telah melakukan tindak pidana makar dan sepantasnya soal ini harus menjadi prioritas pemerintah.
Permukiman warga eks Gafatar dibakar massa di Mempawah, Kalimantan Barat, 19 Januari. Insiden ini memicu evakuasi besar-besaran terhadap warga Gafatar. (ANTARA/Jessica Helena)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) bercita-cita mendirikan negara Islam. Oleh sebab itu Lukman menilai Gafatar telah melakukan tindak pidana makar.

"Gafatar bukan hanya terkait penodaan agama, tetapi menurut saya ada indikasi kuat adanya makar. Mereka secara jelas mencita-citakan berdirinya suatu negara Islam," kata Lukman usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (2/2).

Lukman mengatakan penegakan hukum terhadap Gafatar harus menjadi prioritas pemerintah, sebab pada tahun 2008 Ahmad Musadeq yang diyakini berada di balik Gafatar juga tersangkut kasus penistaan agama.
"Gafatar juga menjadi sebab keresahan masyarakat karena banyak anggota keluarga yang hilang. Gafatar merupakan ancaman dalam kehidupan berbangsa sehingga penegakan hukum harus lebih tegas," ujar Lukman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait tudingan tersebut, eks Ketua Umum Gafatar Mahful M. Tumanurung telah membantah. Ia mengatakan organisasinya tidak pernah sedikit pun berniat membentuk negara sendiri.

"(Asumsi) ini luar biasa. Kami sangat tersanjung orang-orang seperti kami dinilai mau membangun negara. Kami tidak bermimpi membentuk negara dan menjadi penguasa," kata Mahful saat konferensi pers di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta, Selasa pekan lalu.
Bahkan, kata Mahful, Gafatar tidak mau menerima kekuasaan meski ada tawaran demikian. Gafatar, ujarnya, hanya bercita-cita mewujudkan kedaulatan pangan untuk menghadapi potensi terjadinya krisis pangan di dunia.

"Kami sangat cinta negeri ini. Izinkan kami berlomba membangun negeri ini. Sekarang kita sudah bisa lihat tanda-tanda luar biasa krisis pangan," kata Mahful.

Kendati demikian, Mahful mengakui Ahmad Musadeq merupakan narasumber spiritual mereka. Musadeq sebelumnya pernah mengaku sebagai manusia yang memperoleh wahyu dari Tuhan untuk membawa ajaran agama baru.

Secara pemahaman, ajaran agama itu dinilai menyimpang lantaran bertentangan dengan ajaran agama lainnya, termasuk Islam.
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER