Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota Kupang memperketat penjagaan guna mengantisipasi masuknya orang terinfeksi virus Zika dari daerah atau negara lain yang sudah menjadi basis penyebaran virus dengan gejala mirip demam berdarah tersebut.
Kupang yang merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu menjadi daerah terbuka yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste.
Pelabuhan, bandara, dan terminal lintas negara di Kupang pun menjadi pintu masuk bagi sejumlah warga dari luar, termasuk dua negara tetangga tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Ari Wijana berharap aparat atau petugas kesehatan yang ada di setiap pelabuhan dan bandara dapat langsung melakukan pemeriksaan di tempat jika diketahui ada warga atau penumpang mendarat yang mencurigakan.
"Jika dari aspek amatan terlihat mencurigakan dan memiliki gejala terkena virus, bisa langsung diperiksa oleh petugas kesehatan pelabuhan," kata Ari kepada Antara di Kupang, Rabu (3/2).
Menurut Ari, penyebaran virus Zika bisa terjadi karena gigitan nyamuk yang telah menggigit orang yang terinfeksi. Oleh karena itu dia mengimbau warga dari luar yang masuk ke Kota Kupang melaporkan diri ke pusat layanan kesehatan yang ada.
Dengan langkah tersebut, kata Ari, maka orang tersebut akan langsung diperiksa darahnya agar bisa diketahui status dan riwayat kesehatannya, termasuk kemungkinan terinfeksi dari virus Zika. Ari khawatir penyebaran itu terjadi tanpa disadari oleh orang yang tertular Virus Zika.
"Jadi seandainya ada pasien yang pernah digigit nyamuk yang punya virus Zika di Kota Kupang, maka bisa dimungkinkan menyebar ke warga lain," ujar Ari.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Kornelis Kodi Mete secara terpisah menyatakan provinsi berbasis kepulauan itu belum terserang virus Zika yang diidentifikasi mulai masuk ke Indonesia dari sejumlah negara tropis dunia.
"Hingga saat ini kami pastikan virus itu belum masuk ke wilayah NTT. Namun demikian antisipasi penyakit yang gejalanya sama seperti demam berdarah dengue itu terus dilakukan pemerintah," kata Kornelis.
Menurut Kornelis, secara kelembagaan, Dinas Kesehatan di seluruh daerah provinsi seribu pulau itu telah diinstruksikan untuk terus melakukan sosialisasi dan antisipasi dengan pola hidup sehat melalui pola 3M, yaitu menutup, menguras dan menutup setiap tempat air dan sampah serta pengasapan jika dibutuhkan.
Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Kesehatan Nila F Moeloek siang ini ke Istana Negara untuk membahas penanganan dan antisipasi terhadap virus Zika.
"Hari ini dalam rapat terbatas, Presiden akan meminta keterangan dari Menteri Kesehatan terkait virus Zika," kata Juru Bicara Presiden Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan.
Johan menegaskan, pemanggilan Jokowi atas Menteri Nila tersebut bukan karena virus Zika sudah masuk ke Indonesia, melainkan untuk tujuan antisipasi dan pencegahan.
"Segala sesuatu, enggak cuma Zika, tapi wabah penyakit apapun harus segera disikapi sebelum terlambat," ujar Johan.
(antara)