Super Tucano Jatuh, Istana Minta Semua Pesawat TNI Dicek

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Rabu, 10 Feb 2016 17:38 WIB
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan para penerbang pesawat TNI AU ialah lulusan Akademi Angkatan Udara yang punya kemampuan cukup.
Seluruh pesawat TNI AU diminta dievaluasi penggunaannya. (ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah, melalui Sekretaris Kabinet Pramono Anung, meminta TNI Angkatan Udara mengevaluasi seluruh pesawat mereka menyusul jatuhnya Super Tucano di Malang, Jawa Timur. Evaluasi dinilai perlu segera dilakukan karena belum genap dua bulan lalu, jet tempur T-50i Golden Eagle TNI AU juga jatuh di Yogyakarta.

"Ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Perbaikan dalam proses latihan," kata Pram, sapaan Pramono Anung, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/2).

Secara awam, kata Pram, penyebab jatuhnya pesawat adalah karena faktor teknis atau kesalahan manusia. Jika memang kesalahaan ada pada pilot, Pram merasa agak sulit mempercayainya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penerbang di Yogyakarta dan Malang adalah penerbang dari Akademi Angkatan Udara, artinya orang yang punya kemampuan mencukupi untuk menerbangkan pesawat," ujar Pram.

Namun untuk memastikan penyebab kecelakaan pesawat, dibutuhkan investigasi lebih lanjut. Sementara investigasi dilakukan, Pram meminta dalam waktu dekat ada evaluasi terhadap seluruh pesawat milik TNI AU, terutama pesawat latih mereka.
Pesawat Super Tucano jatuh menimpa rumah warga di Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Sampai sekarang sudah tiga korban tewas dalam peristiwa ini, yakni pilot Mayor Penerbang Ivy Safatillah, dan dua warga yang tinggal di satu rumah yang tertimpa pesawat tersebut.

Saksi mata menyebut sebelum jatuh menghantam rumah warga di dekat Pangkalan Udara Lanud Abdul Rachman Saleh, pesawat latih Super Tucano sempat berputar-putar. Pesawat ini tergolong baru dan menurut Menteri Ryamizard Ryacudu dalam kondisi layak.
(sur/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER