Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanudin mengharapkan investigasi jatuhnya pesawat latih Super Tucano di Malang dilakukan secara terbuka.
"Saya kira nanti akan dilakukan sebuah investigasi yang harus jujur dan terbuka dalam teknik investigasinya," kata Tubagus di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/2).
Meski demikian, Tubagus mengatakan dalam investigasi jatuhnya pesawat secara kode etik tidak dapat dibuka begitu saja. Apalagi, hal ini berkaitan dengan jatuhnya pesawat tempur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi yang dimilikinya, pesawat yang jatuh baru selesai perawatan setelah 300 jam terbang. Maka, dia merasa heran ketika pesawat yang baru saja selesai pemeliharaan justru jatuh dalam keadaan menukik.
Namun, Tubagus mengaku hingga kini belum mengetahui penyebab jatuhnya pesawat latih buatan Brasil tersebut. Komisinya juga masih menunggu hasil investigasi dari TNI. Tidak hanya terhadap Super Tucano, melainkan pesawat-pesawat lain yang sebelumnya mengalami kecelakaan.
"Tunggu hasil dari penyelidikan. Hasil incestigasi mengapa jatuh," kata Tubagus.
Mengenai kondisi jatuhnya pesawat Super Tucano di rumah warga, Tubagus mengatakan keberadaan landasan udara di dekat pemukiman saat ini tak dapat dihindari. Pasalnya, kondisi geografis yang dahulu hutan, sekarang telah berubah fungsi menjadi pemukiman.
Untuk itu, Tubagus menilai perlu dipikirkan cara memindahkan latihan pesawat tempur agar tidak berada di dekat wilayah pemukiman. Tetapi, pemindahan tersebut juga diminta tidak mengurangi nilai strategis pertahanan.
"Tak bisa dihindari tapi harus ada pikiran akan mendisposisi pangkalan yang dekat dengan penduduk dengan tidak kurangi nilai strategis pertahanan," ujar Tubagus.
Pesawat EMB-314 Super Tucano yang jatuh di Blimbing, Malang, Jawa Timur merupakan pesawat latih. menggunakan mesin turboprob, Super Tucano dikenal dengan pesawat antigerilya buatan Embraer Defense System, Brasil.
Total jumlah korban jatuhnya pesawat Super Tucano menjadi empat orang. Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh, Mayor Sus Hamdi Londong Allo SS, menyatakan kopilot yang juga teknisi pesawat Super Tuscano, Syaiful, ditemukan tewas. Syaiful sebelumnya diduga selamat.
Sebelumnya, Mayor Penerbang Ivy Safatillah, pilot pesawat Super Tucano TNI Angkatan Udara yang jatuh di Malang, meninggal dunia. Ivy mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur.
Sementara dua korban lainnya ialah warga sipil yang rumahnya tertimpa badan pesawat, yakni Ernawati atau Nyonya Mujianto, pemilik rumah di Jalan Laksda Adisucipto, Blimbing, Malang; serta Nurcholis, pria yang indekos di rumah Ernawati.
(pit)