Warga Kalijodo: Hanya Ada Bir, Sudah Tidak Ada Judi

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Selasa, 16 Feb 2016 15:45 WIB
Sebelum dimusnahkan, bisnis judi di Kalijodo dikoordinir oleh tiga kelompok masyarakat yang berasal dari Mandar, Banten, dan Makassar.
Suasana di Kalijodo, Jakarta Utara. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Minuman keras jenis bir dapat ditemui dengan mudah di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. Distribusi bir dapat ditemui di kafe dan warung-warung sekitar Kalijodo. Namun, tak ada minuman beralkohol jenis lain yang terlihat dijual di sini.

Menurut Daeng Abu Bakar (67), salah satu warga Kalijodo, minuman beralkohol selain bir memang dilarang peredarannya di sana. Larangan dikeluarkan sebagai bentuk antisipasi warga terhadap keributan yang biasa timbul akibat konsumsi minuman beralkohol selain bir.

"Di sini nggak ada anggur. Bolehnya cuma bir yang dijual. Kalau ada yang jual anggur langsung dipecahin itu botolnya. Jangan itu, narkoba aja di sini ga ada," ujar Abu di Kalijodo, Jakarta Utara, Selasa (16/2/2016).
Abu berkata, peredaran minuman keras dan narkoba memang sejak dulu telah dilarang keberadaannya di Kalijodo. Selain itu, usaha perjudian juga dikatakan sudah musnah sejak lama di Kalijodo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bisnis judi di Kalijodo disebut telah musnah sejak 2004 silam. Kala itu, kata Abu, pemusnahan dilakukan tepat setelah Susilo Bambang Yudhoyono dilantik menjadi Presiden. Sebelum dimusnahkan, bisnis judi di Kalijodo dikoordinir oleh tiga kelompok masyarakat besar di sana.

"Ada tiga golongan, Mandar, Banten, Makassar. Setelah dibubarkan mereka pergi dari sini. Ada yang ke daerah lain, ada yang pulang kampung," katanya.

Abu mengaku sudah hidup di Kalijodo sejak medio 1950an silam. Ia sempat meninggalkan Kalijodo pada 1988, namun kembali ke sana pada 1996.

Menurut pengakuan Abu, sejak hidup di Kalijodo dari puluhan tahun lalu belum pernah ada wacana penggusuran dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap warga di sana.

Penggusuran memang sempat dilakukan satu kali oleh pemerintah. Namun, kala itu penggusuran dilakukan di kawasan Kalijodo yang terletak di lahan seberang Jalan Kepanduan II.

"Saya ke Kalijodo soalnya kalau jualan di sini lebih laku dari tempat lain,” kata Abu.

Menurut Abu, Kalijodo yang sesungguhnya sudah dibangun sebagai jalan tol. Sedangkan daerah yang ditempatinya saat ini merupakan lokasi di seberang Kalijodo yang disebut Jembatan II Pintu Air.
(yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER