Bekerja di Kalijodo Bagaikan 'Vampir'

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2016 07:50 WIB
Meski hidup dalam kondisi yang tidak menyenangkan, pelayan kafe ini memilih bertahan karena tidak memiliki opsi pekerjaan lain.
Suasana di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, saat siang hari. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bisnis hiburan di kawasan prostitusi Kalijodo, Jakarta Utara, tak dinikmati semua penghuninya. Salah satu pelayan sebuah kafe, Bejo, nama samaran, merasa tertekan bekerja di kawasan itu.

Bejo (24) selama beberapa tahun bekerja di kafe di kawasan Kalijodo mendapat gaji yang rendah dengan jam kerja yang tidak normal setiap harinya.

“Kami bekerja dari malam hingga pagi hari, seperti vampir yang bila ada matahari malah tertidur. Capek kerja begini," kata Bejo saat ditemui CNNIndonesia, Selasa (16/2/2016).
Vampir adalah tokoh rekaan yang berasal dari Eropa, dikisahkan hidupnya di malam hari dan mencari makan dengan menghisap darah. Vampir akan tertidur di pagi hari karena apabila terkena matahari, mahluk itu akan mati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bejo, keramaian hiburan malam di Kalijodo hanya pada hari tertentu. Pada akhir pekan atau hari libur nasional pengunjung kafe akan lebih banyak dibanding hari-hari lain.

Namun, maraknya berita penggusuran Kalijodo beberapa hari belakangan, jumlah kunjungan tempat hiburan malam menjadi turun drastis.

"Jadi sepi ya sekarang, gara-gara isu penggusuran ini. Orang mungkin takut kali ya mau ke sini, padahal mah di sini nggak ada apa-apa," katanya.

Pengunjung yang berkurang ini membuat penghasilan Bejo menjadi minus. Selama ini, penghasilannya selain berasal dari honor pemilik kafe  juga didapat dari tip pelanggan yang datang ke kafenya.

Pemilik kafe setiap harinya memberi honor kurang dari Rp100 ribu. Sedangkan tip dari pelanggan ini bervariasi. 

"Tip dari satu kelompok tamu itu ya Rp5 ribu atau Rp10 ribu,” kata Bejo.

Jumlah penghasilannya itu, kata Bejo, tak cukup untuk biaya hidup di ibu kota. Untuk biaya kost saja dia mengeluarkan kocek Rp500 ribu tiap bulannya.

"Pas-pasan buat bayar kost sama makan saja," katanya. Meskipun mendapat penghasilan yang pas-pasan, pria asal Sukabumi, Jawa Barat ini memilih bertahan di Kalijodo. Hingga kini dia belum punya pilihan pekerjaan lain. Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan menggusur kawasan itu membuat Bejo gusar.

“Saya belum tahu mau ke mana apabila daerah ini digusur, mungkin akan pulang kampung,” kata Bejo.
(yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER