Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan dirinya tak ada rencana untuk memberi lapangan pekerjaan bagi para warga yang tinggal di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. Menurut Basuki, warga sekitar belum tentu mau menerima tawaran yang diajukan oleh sang gubernur mengingat transaksi pelacuran di sana lebih menjanjikan.
"Sekarang kalian mau kerja apa? Kerja sebagai penanganan pra sarana dan sarana umum (PPSU) mau tidak?" kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/2).
Ahok, sapaan Basuki, mengungkapkan para warga yang hidup di sana belum tentu mau menjadi petugas PPSU yang kerjanya membersihkan ruas jalan di DKI Jakarta. Pekerjaan mereka di Kalijodo yang dianggap Ahok lebih menghasilkan uang banyak menjadi alasan mereka enggan menerima tawaran tersebut.
Warga ber-KTP DKI Jakarta, kata Ahok, ia menyediakan tiga opsi yang mungkin diterapkan pada mereka. Opsi tersebut adalah memberikan modal usaha atau memindahkan mereka ke rusun-rusun yang ada di Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk yang mau berdagang kami beri UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), dan yang mau tinggal kami bagi di rusun yang kosong," katanya.
Pembongkaran Kalijodo akan menunggu proses normalisasi di dekat Waduk Pluit karena program normalisasi di dekat sungai. Setelah itu selesai maka pembongkaran Kalijodo akan dilakukan. Jika pembongkaran terealisasi, Ahok berencana untuk membangun taman di wilayah Kalijodo tersebut. Menurutnya jalan di lokasi tersebut bagus untuk dibangun taman.
Untuk batas waktu pelaksanaan penertiban Ahok ingin semuanya dilakukan dengan cepat. Bahkan dia menargetkan Kalijodo sudah tertib saat Jakarta menjadi tuan rumah acara Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (OKI) Dunia yang akan diadakan awal Maret 2016.
"Kami sedang melihat apakah bisa sebelum OKI atau sesudah, saya inginnya sebelum jadi bulan ini harus sudah beres," katanya.
(pit)