Wali Kota Jakarta Utara Minta Daeng Aziz Tobat

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 18 Feb 2016 14:16 WIB
Keberadaan Daeng Aziz dan kroninya dianggap menjadi alasan banyak warga Kalijodo enggan mendaftarkan diri untuk mendapatkan jatah rumah susun.
Tokoh masyarakat Kalijodo, Daeng Aziz, mendatangi DPRD DKI untuk bahad soal rencana penertiban kawasan tersebut, Senin (15/2). (CNN Indonesia/ Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi meminta Abdul 'Daeng' Azis beserta kroninya segera bertobat dan tak lagi menebar ancaman. Keberadaan mereka dianggap menjadi alasan banyak warga Kalijodo enggan mendaftarkan diri untuk mendapatkan jatah rumah susun yang ditawarkan Pemprov DKI Jakarta.

"Harusnya Daeng Azis itu tobat, dia itu kan orang kaya," kata Rustam saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/2).

Menurut Rustam, keberadaan Daeng Azis saat ini tidak bisa diprediksi lantaran sulit untuk ditemui. Jangankan Wali Kota, kata dia, Polres Jakarta Utara pun tak mampu menemukan keberadaan Daeng Azis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi yang didapat oleh Rustam, Daeng Azis dikabarkan memiliki empat rumah dan beberapa kafe di kawasan Kalijodo. Tak hanya kafe dan rumah, Azis pun disebut memiliki tempat praktik mesum yang juga berlokasi di Kalijodo.

"Dia itu punya dua kafe dan dua tempat gituan. Bahkan kafenya itu juga merangkap sebagai tempat gituan," ujar Rustam.
Mengenai potensi resistensi yang akan dilakukan Daeng Azis dan kroninya, Rustam menyatakan pihak Pemprov DKI  telah menjalin komunikasi dengan kepolisian, terutama Polda Metro Jaya. Seandainya Daeng Azis melawan maka polisi tak segan untuk mengamankannya.

"Sekarang begini, intimidasi itu harus diatasi dan kemarin sudah kami rapatkan dengan polisi jika dia (Daeng Azis) melawan akan diamankan," ujarnya.

Hari ini sekitar 50 anggota Satpol PP ditemani 20 anggota kepolisian dan 10 anggota TNI menyerahkan surat peringatan (SP) 1 kepada warga yang tinggal di Kalijodo. SP1 tersebut baru awal dari rentetan SP yang mungkin diberikan seandainya peringatan pertama tak digubris oleh warga.

SP1 yang dilayangkan Pemprov DKI kepada warga Kalijodo berimbas pada keberadaan warga di sana. Para wanita penghibur yang berada di kawasan Kalijodo, Jalan Kepanduan II, Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara, dikabarkan telah kembali ke kampung halamannya masing-masing sejak Selasa (16/2) lalu.
Badriah (65), salah satu penjaga warung di Kalijodo, mengungkapkan beberapa wanita penghibur telah berangsur pulang sejak kabar penggusuran tersiar beberapa hari terakhir. Eksodus mereka memuncak pada 2-3 hari lalu.

"Sekarang sepi di kontrakan. Semua udah pada pergi rombongan ke kampungnya. Udah ga ada lagi mereka (wanita penghibur) di sini," kata Badriah kepada CNNIndonesia.com di Kalijodo, Jakarta Utara, Kamis (18/2).

Rata-rata para wanita penghibur yang biasa bekerja di Kalijodo disebut berasal dari Lampung dan Jawa Barat. Badriah berkata, mereka sudah tidak lagi bekerja di kafe-kafe yang berada di Kalijodo karena sepinya pengunjung beberapa hari terakhir.
(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER