Sidney Jones: Satu Kelompok Baru Diduga Dalang Bom Thamrin

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 29 Feb 2016 20:07 WIB
Jamaah Ansharul Khilafah Islamiyah dibentuk akhir November 2015. Nama baru, berisi orang-orang lama. Anggotanya, kata Sidney, sekitar seribu orang.
Pakar terorisme Sidney Jones menyebut ada satu kelompok baru yang diduga ikut jadi dalang serangan bom Thamrin. (ANTARA/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) dan pakar terorisme Sidney Jones menyebutkan terdapat satu kelompok baru yang diduga menjadi dalang serangan bom Thamrin di Jakarta, 14 Januari lalu.

"Terkait Thamrin, ada Jamaah Ansharul Khilafah Islamiyah. Itu organisasi baru dengan unsur dari kelompok lama," kata Sidney di Jakarta, Senin (29/2).

Kelompok ini, kata Sidney, terinspirasi dari gerakan ISIS di Suriah yang sudah memprogandakan jihad di seluruh dunia. Mereka, ujar Sidney, lantas melakukan aksi teror di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka dibentuk akhir November tahun lalu. Namanya baru, orangnya lama," kata Sidney.

Jamaah Ansharul Khilafah Islamiyah, kata Sidney, memiliki berbagai cabang di daerah seperti Indramayu, Cirebon, Lampung, Bima. Anggota dari kelompok tersebut disebut Sidney sekitar seribu orang.

"Tapi kalau segelintir orang itu mau melakukan pengeboman, berbahaya," ujar Sidney.
Soal Khilafah Islamiyah pernah disebutkan oleh Rifan Muzamil, pengurus seksi dakwah Masjid Asy-Syuhada yang mengundang Syamsudin Uba untuk mengisi kajian di masjid lingkungan tempat tinggalnya.

Saat itu Rifan menyatakan pengkajian yang dipimpin Syamsudin Uba bukan berisi penyebaran propaganda ISIS.

Pengkajian tersebut, ujar Rifan, hanya membahas perbedaan-perbedaan antara negara Islam dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia dan negara-negara barat.

"Tidak ada ajakan sama sekali (soal ISIS). Ini hanya untuk pengetahuan. Ini loh, negara Islam seperti ini. Ini Indonesia, ini negara lain. Kalau mengajak (gabung ISIS) kan harus keluar banyak duit, triliunan," ujar Rifan.

Kesimpulan soal kajian itu, kata Rifan, sepenuhnya diserahkan kepada jemaat. Saat itu pun, menurutnya, banyak pertanyaan terlontar dari para peserta kajian. Tidak semua paparan ditelan bulat-bulat.

"Ini menunjukkan saja (perbandingan negara-negara), dan saya bilang juga ini bukan ISIS. ISIS kan sudah bubar 2014 lalu, diganti Islamic State dalam bahasa baratnya. Kalau bahasa arabnya Khilafah Islamiyah," kata Rifan.

"Kan sesuai hadis nurbuat, hadis Rasulullah: di akhir zaman akan berdiri kembali Khilafah Islam. Amirul Mukmin sudah ada," imbuh Rifan.
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER