Serang, Banten, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menilai letak geografis Provinsi Banten memberikan peluang besar bagi masuknya penyelundupan narkoba.
Apalagi didukung dengan keberadaan pantai yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Salah satunya pantai selatan Banten yang berbatasan dengan Pulau Christmas, Australia, hanya ditempuh selama tiga jam melalui perjalanan laut.
"Luas pantai (Banten) 517 kilometer memberi peluang adanya penyelundupan narkoba, senjata dan lainnya di Indonesia," kata Luhut saat menggelar konferensi pers di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Serang, Senin (29/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain luas pantainya, Banten merupakan lintasan strategis bagi jalur perjalanan Sumatera-Jawa. Sementara Indonesia bukan lagi menjadi tempat transit melainkan tempat tujuan peredaran barang terlarang tersebut.
Luhut mengatakan, jumlah pengguna narkoba tiap tahun meningkat. Setiap hari terdapat 30-50 orang tewas akibat menggunakan narkoba. Menurutnya, persoalan narkoba tidak kalah penting dengan masalah terorisme.
"Kalau sudah kena narkoba hampir pasti tidak bisa sembuh, ketemu dengan lingkungannya hampir pasti kena narkoba lagi," ujarnya.
Di tengah kampanye perang terhadap narkoba, kondisi lembaga pemasyarakatan justru berbanding terbalik. Luhut mengatakan, 70 persen pengendalian peredaran narkoba dilakukan dari dalam penjara. Sementara 60 persen penghuni lapas merupakan tahanan narkoba.
"Kalau teroris disuruh bunuh diri nanti dijanjikan ketemu tujuh bidadari di surga, sedangkan narkoba dijanjikan uang dalam jumlah yang besar," kata Luhut.
Gubernur Banten Rano Karno membenarkan bahwa daerahnya rawan disusupi pelaku tindak kejahatan. Konflik horizontal dan vertikal, termasuk penyalahgunaan narkoba belum bisa dipulihkan secara menyeluruh.
"Wilayah Banten yang strategis rawan berbagai permasalahan. Sebagai penyangga ibu kota dan lintas ekonomi, khususnya Jawa dan Sumatera, mudah disusupi orang yang tak bertanggung jawab," kata Rano.
(pit)