Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah tewas dalam kontak tembak yang berlangsung kemarin.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan kontak tembak terjadi di Uwe Pokaihaa, Desa Torire, Kecamatan Lore, Poso, Sulawesi Tengah.
Peristiwa berawal dari informasi hasil pengembangan penyelidikan kontak tembak sebelumnya yang terjadi pada 9 Februari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim melakukan penyisiran dan pengejaran selama 20 hari terus menerus," kata Agus, Senin malam (29/2).
Jumat pekan lalu, ditemukan tiga orang tidak dikenal berada di sekitar lokasi. Selanjutnya petugas mengintai dan menambah kekuatan untuk bersiap menangkap ketiganya.
Kemudian kontak tembak terjadi saat petugas hendak menangkap para pelaku.
"Kontak tembak berlangsung hingga dini hari," kata Agus.
Terjangan peluru teroris mulai mereda, menjelang matahari terbit. Saat petugas menyisir lokasi, ditemukan satu orang terduga anggota kelompok Santoso itu dalam keadaan tewas.
Selain itu, ditemukan pula satu pucuk pistol, tujuh tenda dan 20 karung beras di lokasi tersebut. Menjelang siang, polisi kembali menemukan satu pucuk pistol, tiga pucuk senjata laras panjang rakitan, satu buah handy talky, satu buah GPS, satu buah flash disk, lima lembar peta, 15 buah bom lontong dan 10 Bivak.
"Saat ini masih ditangani oleh Tim Inafis dan masih banyak barang bukti lain-lain yang baru ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara," kata Agus.
Jenazah terduga teroris yang belum teridentifikasi itu sudah dievakuasi menuju Rumah Sakit Bhayangkara pada 11.00 WIT.
Santoso diduga bertanggung jawab atas serangkaian serangan dan pembunuhan anggota Polisi sejak awal 2000-an silam. Hingga kini, polisi belum berhasil menyentuh orang yang mengklaim telah berafiliasi dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah itu.