Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti tidak merasa heran dengan keberadaan jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur di Bima, Nusa Tenggara Barat.
Senin (15/2), Badrodin menjelaskan pimpinan jaringan tersebut, Santoso alias Abu Wardah, punya hubungan khusus dengan daerah tersebut.
Santoso ternyata mempunyai seorang istri yang berasal dari Bima. Meski dia tidak terkait dengan aktivitas terorisme, keberadaan Mujahidin Indonesia Timur di sana tidak jadi sebuah kejutan.
"Kan ada istrinya Santoso itu dari Bima, yang istri kedua. Ada beberapa orang yang di Bima terkait dengan Santoso dan yang sudah di Poso bergabung dengan Santoso," kata Badrodin di Markas Besar Polri, Jakarta.
Saat ini istri kedua Santoso berada di Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah. Sehari-hari dia berjualan dengan anaknya di sana. Sementara istri pertamanya dibawa ke Gunung Biru, markas Santoso dan anak buahnya.
Hingga 2015, kata Badrodin, mereka masih kerap berkomunikasi. Namun dia menegaskan keberadaan jaringan Santoso di Bima bukan pengaruh dari istrinya.
Pagi tadi Kepolisian terlibat dalam baku tembak dengan anak buah Santoso di Bima. Seorang anggota polisi tertembak di bagian tangan sementara satu orang pelaku meninggal.
Dua orang pelaku lainnya berhasil ditangkap. Saat ini dia sudah diamankan dan diperiksa intensif oleh Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror.
"Tadi ditemukan senjata, senjatanya anggota Polri dari kejadian Kapolsek Ambalawi yang ditembak kemudian senjatanya diambil," kata Badrodin.
Selain itu, kelompok itu juga terlibat dengan penembakan anggota Polri yang bertugas di Poso beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(gil)