Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyebut adanya undangan makan bersama dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke jajaran pengurus partainya.
Ruhut berkata, undangan itu disambut baik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya laporan (ke SBY) mau makan dengan Ahok bersama Hinca Panjaitan dan Pramono Edhie, Bapak SBY bilang bagus. Buka komunikasi dengan semua," ujar Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruhut belum dapat memastikan apakah undangan makan Ahok tersebut berkaitan dengan penggalangan dukungan politik jelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2017.
Anggota Komisi Hukum DPR itu menuturkan, rencana makan bersama tersebut belum terealisasi karena para pihak urung menemukan waktu yang tepat.
Di luar konteks undangan itu, Ruhut menilai hanya Ahoklah yang benar-benar siap bertarung di bursa Pilgub DKI Jakarta. Karenanya, Partai Demokrat pun membuka pintu komunikasi dengan mantan bupati Belitung Timur itu.
Ruhut berkata, hingga saat ini partainya belum memutuskan sosok yang akan mereka usung menjadi calon gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
"Belum tahu keputusannya. Aku tidak mau kader maju untuk lucu-lucuan. Siapapun tidak ada yang bisa lawan Ahok. Bukan hanya kader kami," katanya.
Sebelumnya, Ahok mengaku kerap makan siang bersama petinggi Partai Gerindra seperti Prabowo Subianto, Hasyim Djojohadikusumo dan Aryo Djojohadikusumo.
Pertanyaan Ahok itu membalikkan kabar bahwa Ahok telah putus hubungan dengan partai yang mengusungnya dan Joko Widodo pada Pilgub DKI Jakarta sebelumnya.
"Saya dengan Gerindra baik-baik saja, dengan Pak Hashim, Pak Aryo, Pak Prabowo baik loh," kata Basuki saat ditemui di Cilincing, Selasa (1/3) pagi.
Ahok pun belum menentukan pilihan apakah akan maju ke Pilkada 2017 melalui jalur independen atau jalur partai politik.
Awalnya, Ahok mengatakan akan kembali masuk dalam bursa DKI1 lewat jalur independen. Bantuan kelompok Teman Ahok yang terus mengumpulkan kartu tanda penduduk memudahkan langkahnya .
Ahok menunggu terkumpulnya satu juta KTP sebelum mendeklarasikan diri maju melalui jalur independen.
Dalam perkembangannya, sejumlah partai politik pun mendekati Ahok. Partai NasDem, misalnya, telah menyatakan siap mendukung dan mengusung Ahok menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Partai yang dipimpin Surya Palih itu secara terang-terangan tidak mempersiapkan kadernya dan hanya akan mendukung Ahok di Pilgub DKI Jakarta.
(abm)