Golkar Anggap Perdebatan di Antara Menteri Hal Biasa

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 03 Mar 2016 03:28 WIB
Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai perdebatan antar menteri adalah hal yang biasa hanya saja jangan terlalu sering terjadi.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri), Mensesneg Pratikno (kedua kanan) dan Seskab Pramono Anung (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/2). Rapat tersebut membahas soal proyek pengolahan gas dari Lapangan Gas Abadi di Blok Masela, Laut Arafura. (Antara Foto/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai perdebatan antar menteri adalah hal yang biasa di pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurutnya, hal itu sudah terlalu sering terjadi selama lebih dari setahun pemerintahan Jokowi.

Penilaian itu disampaikannya menyikapi perbedaan pendapat di antara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said terkait rencana pengembangan proyek regasifikasi gas alam cair (LNG) Blok Masela di Provinsi Maluku.

"Perdebatan antar menteri di pemerintahan Jokowi itu tidak aneh. Kalau mereka adem, itu malah aneh," kata Bambang Soesatyo di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (2/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengingatkan saat ini Indonesia membutuhkan ketenangan. Ketua Komisi Hukum DPR pun menuturkan penundaan pembahasan rencana revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi dilakukan untuk mencegah kegaduhan baru.

"Kami tunda KPK kan biar tidak ada kegaduhan. Ini malah kegaduhan terjadi di kabinet," katanya.

Sebelumnya, melalui akun Twitter-nya, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menyindir pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang mengatakan adanya upaya dari oknum tertentu untuk mengganti investor blok Masela. “Walah. walah. Kok sibuk analisa kelakuan sendiri. Lucu deh,” tulis Rizal dalam status Twitternya.

Selain menuliskan pernyataan tersebut, Rizal juga melengkapi cuitannya dengan gambar Menteri ESDM sedang menutupi mulut dengan kedua tangannya. Sementara di bagian kiri Sudirman, terdapat tangan-tangan yang menunjuk ke arahnya.

Hal tersebut menyebabkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengultimatum para pembantunya di Kabinet Kerja untuk tidak lagi meributkan masa depan pengembangan blok Masela di ruang publik, khususnya di media sosial.

Menurutnya, sikap beda pendapat dan saling kritik sejumlah menteri belakangan ini tidak dapat ditoleransi dan akan menjadi bahan evaluasi kinerja personal.
Juru Bicara Presiden, Johan Budi mengatakan Presiden Jokowi menyampaikan keprihatinannya atas beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini, di mana beberapa menteri seolah saling menyerang di ruang publik. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER