Jakarta, CNN Indonesia -- Kondisi Bandara Internasional Minangkabau, Padang, kembali tenang setelah sempat diwarnai kepanikan menyusul gempa berkekuatan 8,3 SR mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Sementara, Kota Padang diguncang gempa rambatan dengan kekuatan 7,8 SR.
Yayan Hendrayani, General Manager PT Angakasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau, Padang menuturkan otoritas bandara sempat mengevakuasi keluar seluruh penumpang pesawat dan pekerja saat gempa mengguncang.
"Gempa mengguncang 5-10 menit sekitar jam 8 (malam), tetapi sekarang sudah normal kembali dan penumpang sudah kembali masuk," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (2/3) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun ada peringatan tsunami, Yayan mengatakan standar pengecekan runway bandara tetap harus dilakukan petugas. Berdasarkan hasil pengamatan, infrastruktur bandara tidak ada yang rusak dan dalam kondisi siap beroperasi.
"Kami tetap berkoordinasi dengan BMKG. Untuk tim yang di lapangan kami minta waspada dan berhati-hati," katanya.
Sebagai bentuk antisipasi, Yayan menuturkan AP II akan menggunakan lantai III bandara sebagai tempat evakuasi jika tsunami yang ditakutkan terjadi. Dia memastikan bangunan bandara, terutama lantai III yang paling tinggi, cukup aman.
"Karena memang jarak bandara dengan pantai sangat dekat," ucapnya.
Kabar PalsuYayan mengatakan banyak pesan berantai soal surutnya air laut di pesisir pantai Padang pasca gempa terjadi. Namun, pesan itu tidak bisa dipertanggungjawabkan karena berdasarkan pengamatan petugas bandara, dari beberapa titik, tak benar permukaan air laut surut.
"Itu hoax. Tidak benar karena dari beberapa titik pengamatan kami permukaan air laut masih normal," katanya.
Dia menambahkan malam ini Bandara Minangkabau tinggal menunggu dua pesawat mendarat.
"Tidak ada persiapan khusus untuk mengevakuasi penumpang, tapi yang pasti lantai III bisa kita gunakan," tuturnya, sembari menambahkan mereka tetap berkomunikasi dengan BMKG setempat.
(les/les)