Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan pembangunan Light Rail Transit (LRT) di DKI Jakarta berstandar internasional. Pendapatnya ini belum sepenuhnya diterima dalam pertemuan dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Menko Perekonomian Darmin Nasution.
"Kenapa mesti membangun kereta dengan standar khusus? Kan lebih baik standar internasional," kata Basuki saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jumat (4/3).
Menurut Ahok, sapaan Basuki, perdebatan terjalin antara pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pihak Kementerian Perhubungan. Kemenhub, kata Ahok, berkukuh kereta yang nanti digunakan adalah yang murah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan pemilihan kereta murah disebut Kementerian Perhubungan karena diburu oleh waktu. Namun hal tersebut langsung dikritik oleh Ahok yang menganggap harga murah hanya di awal saja.
"Apakah hanya di awal saja memberi murah lalu setelah itu kami dikerjai," kata dia.
Ahok menjelaskan masalah jalur LRT pun masih harus dibicarakan lebih jauh karena dia tak ingin ada penyempitan jalur karena jalur LRT terhalang oleh tiang di jalan. Menurut sang gubernur, Kemenhub harus menjamin bisa membebaskan lahan di sekitaran jalur agar penyempitan tak terjadi.
"Kami mau jalurnya sama, kalau tiga ya tiga, jangan dari tiga malah jadi dua karena ada tiang. Kalau begitu, kalian harus bisa membeli tanah sekitarnya" ujar Ahok.
Dengan masih adanya perdebatan tersebut, Ahok mengatakan rapat lanjutan akan kembali digelar pada Senin (7/3). Ahok pun berharap pembangunan LRT di DKI Jakarta bisa diputuskan April 2016.
"April sudah harus diputuskan, dan Senin depan kami rapat koordinasi soal perbandingan harga," katanya.