Kebakaran Lahan Penyebab Orang Utan Mati Terbakar Diselidiki

CNN Indonesia
Sabtu, 05 Mar 2016 16:37 WIB
Polisi sedang memastikan siapa yang memicu terjadi kebakaran lahan penyebabf tiga orang utan mati terbakar di RTH Winatirta.
Ilustrasi. Orangutan Sumatra (pongo abelii) berada di atas pohon sebelum dilakukan evakuasi penyelamatan oleh Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan BKSDA Aceh, di Desa Sumadam, Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (3/4). Orangutan jantan berumur 35 tahun tersebut, diselamatkan setelah terisolasi di perkebunan sawit. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi mulai menyelidiki kebakaran lahan yang menyebabkan tiga orang utan (pongo pygmeaus moria) mati terbakar. Kapolres Bontang, Kalimantan Timur Ajun Komisaris Besar Hendra Kurniawan mengatakan, tim Laboratorium Forensi Polri Cabang Surabaya, Jawa Timur, telah meneliti lokasi lahan terbakar di ruang terbuka hijau (RTH) Wanatirta.

"Penyidikan kasus kebakaran lahan yang menyebabkan tiga orang utan mati terbakar mulai mengerucut pada tersangka pembakaran lahan," ujar Hendra yang dihubungi dari Samarinda, Sabtu (5/3), seperti dikutip dari Antara.

Menurut Hendra, setelah dilakukan penyelidikan terkait sumber api penyebab kebakaran lahan tersebut, polisi melakukan prarekonstruksi untuk mengetahui posisi tiga orang utan saat terjadi kebakaran lahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari kesimpulan sementara disebutkan, memang areal tersebut dalam kondisi kering tetapi belum bisa menyebabkan timbulnya titik api dengan sendirinya yang dapat menyebabkan terjadi kebakaran," kata Hendra.

Hendra menjelaskan, kesimpulan sementara, kebakaran lahan tersebut terjadi karena ada pemicu atau ada sumber api buatan. Polisi akan segera melakukan rekonstruksi untuk menentukan tersangka pembakar lahan tersebut.

"Inilah yang kami sedang pertajam terkait siapa yang memicu terjadi kebakaran lahan yang menyebabkan tiga orang utan tersebut mati terbakar. Sementara, terkait jumlah titik api, kami masih menunggu kesimpulan resmi dari labfor," tutur Hendra.

Hendra menambahkan, saat ini konstruksi hukum sudah terbangun dan tinggal dilanjutkan dengan rekonstruksi untuk menentukan tersangka. "Kami berharap, secepatnya proses ini bisa selesai dan segera menetapkan tersangkanya," katanya.

Hingga saat ini, sudah 11 orang dimintai keterangan dan tidak menutup kemungkinan, saksi terkait kebakaran lahan yang menyebabkan tiga oragutan ikut mati terbakar bertambah. "Termasuk hasil penyelidikan tim Labfor akan dimasukkan sebagai keterangan saksi ahli," ujar Hendra.

Tiga Orang utan Kalimantan (pongo pygmeaus morio) tewas terpanggang akibat kebakaran lahan di dekat kawasan PT Pupuk Kaltim atau sekitar areal hutan lindung Bontang pada 20 Februari 2016.

Ketiga orang utan tersebut berjenis kelamin betina, yang terdiri atas satu dewasa diperkirakan berusia 20-25 tahun, satu usia muda berusia tujuh tahun, serta satu bayi orangutan berusia enam bulan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER