Buwas Curigai Dokter Pilkada Pemeriksa Bupati Ogan Ilir

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2016 08:20 WIB
Diduga ada unsur kesengajaan diloloskannya Ahmad Wazir Nofiadi dalam pilkada Ogan Ilir meski ia diketahui mengonsumsi sabu.
Tersangka dugaan penyalahgunaan narkoba jenis Sabu, Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Ahmad Wazir Nofiandi dihadirkan dalam konferensi pers di Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, Senin (14/3). (ANTARA/Widodo S Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso menyebut bahwa dokter yang memeriksa kondisi kesehatan Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi sebelum maju dalam pilkada harus bertanggungjawab karena telah meloloskan. Padahal Nofiadi saat itu diketahui telah mengkonsumsi narkotik jenis sabu.

"Yang harus bertanggungjawab adalah dokternya pada saat itu. Kok bisa lolos? Padahal kami sudah tiga bulan yang lalu menerima informasi ini," ujar Budi Waseso di Kantor BNN, Jakarta Timur kemarin.

Menurut pria yang kerap disapa Buwas ini, partai politik asal Nofiadi mungkin saja tidak tahu. Namun dokter yang memeriksanya semestinya tahu kondisi kesehatan Nofiadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buwas menduga, dokter sengaja menutupi hasil yang menyatakan sang Bupati memakai narkotik. Tujuannya jelas agar Nofiadi bisa lolos persyaratan untuk maju mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

"Ini berarti ada unsur permainan yang menutupi hasil (pemeriksaan kesehatan) itu. Nanti kami akan dalami, telisik. Ini kan penipuan dan pembohongan publik. Kami minta pertanggungjawaban kepada orang-orang yang melakukan pemeriksaan itu," katanya.

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri itu berpandangan, Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum tidak bisa disalahkan, karena kedua lembaga tersebut hanya mengurusi soal persyaratan administrasi. Buwas juga mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengenai penangkapan ini.

"Saya sudah lapor Mendagri dan MenPAN-RB. Silakan ditindaklanjuti oleh Pak Menteri," ujarnya.

Dengan adanya penangkapan ini, Buwas berharap agar setiap kepala daerah diperiksa rambut dan darahnya untuk mengetahui apakan pejabat-pejabat tersebut menggunakan narkotik atau tidak. Begitu pula calon kepala daerah.

Buwas juga mengaku tengah mengawasi beberapa kepala daerah yang dilaporkan oleh masyarakat diduga menggunakan narkotik.

"Yang jelas kami mengawasi beberapa kepala daerah yang dilaporkan ke kami. Baru dugaan, laporan. Kepala daerah itu ada yang baru dilantik, ada yang sudah lama," katanya.

Nofiadi diamankan Minggu lalu oleh petugas BNN di rumah pribadinya yang dijaga ketat di Jalan Musyawarah III, Kelurahan Karanganyar Gandus, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Ia ditangkap bersama tiga orang kaki tangannya, yakni Murdani (karyawan swasta), Juniansyah (buruh perusahaan), dan Deny Afriansyah (pegawai Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu Timur).

Informasi soal penggunaan sabu oleh Nofiadi ini diterima BNN sejak tiga bulan lalu. Namun, BNN belum menindaklanjuti laporan tersebut karena waktunya berdekatan dengan pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Karena waktunya berdekatan dengan pilkada, kami tunda dulu penindakan kepada yang bersangkutan. Tapi ternyata, dalam perkembangan itu, tersangka masih menggunakan di rumah dengan penjagaan ketat, sehingga dia merasa aman," kata Buwas.

Penangkapan Nofiadi berawal dari diamankannya seorang pria yang diduga sebagai pengedar narkotik bernama Faizal Roche yang merupakan seorang pegawai negeri sipil Sumah Sakit Umum Daerah Enarldi Bahar. Faizal mengaku sering memasok narkotik kepada Ahmad.

Ahmad terpilih menjadi bupati berpasangan dengan wakilnya Ilyas Pandji Alam setelah mengalahkan pasangan pembawa acara ternama Helmy Yahya-Muchendi Mahazarekki dan Sobli Rozali-Taufik Toha.

Ahmad yang dilantik pada 17 Februari 2016 merupakan bupati termuda yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2016. Pria yang berencana melepas lajang pada April ini merupakan putra bupati sebelumnya yakni Mawardi Yahya yang telah memimpin Ogan Ilir selama dua periode. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER