Kelompok Santoso Jadi Target Awal Kepala BNPT Tito Karnavian

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Rabu, 16 Mar 2016 12:28 WIB
Kepala BNPT Tito Karnavian mengatakan akan memutus jalur logistik dan informasi kelompok Santoso di Poso.
Kepala BNPT Tito Karnavian akan memutus jalur logistik dan informasi Kelompok Santoso di Poso. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan akan fokus menangani terorisme di Poso, Sulawesi Tengah, usai dilantik. Menurut Tito, akar masalah di Poso spesifik dan membutuhkan pendekatan khusus.

"Fokus saya jangka pendek adalah Poso. Saya akan melakukan penajaman di sana," kata Tito usai dilantik di di Istana Merdeka, Rabu (16/3).

Tito mengatakan, penajaman tersebut dilakukan dengan mengetahui secara pasti lokasi bersembunyi gembong teroris Santoso alias Abu Wardah. Petugas dilapangan, kata Tito, juga harus mempersempit sumber daya jaringan teroris tersebut dengan memutus logistik dan informasi dari daerah perkotaan.

"Ini tugas bersama-sama teman intelijen dengan BNPT," kata Tito.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito menjelaskan kasus di Poso bukanlah hal yang baru baginya. Pasalnya, Tito saat menjabat sebagai Kapolres di Serang, pernah bertugas dalam satuan tugas Bareskrim di Poso pada 2005 selama 1,5 tahun.

Kisah selama bertugas di Poso itu, kemudian dia tuangkan ke dalam sebuah buku berjudul Indonesian Top Secret: Membongkar Konflik Poso.

"Sehingga, saya tau peta situasi di sana danm kelompok jaringan radikal dan teroris yang ada," ujar Tito.

Dari pengalamannya di Poso, Tito mengatakan diperlukan adanya kerjasama tahapan pengejaran kelompok Santoso. Sebabnya, dia menilai akar persoalan Poso spesifik.

Menurutnya, Poso merupakan wilayah dengan karakter pasca konflik. Sehingga, situasi keyakinan masyarakat di sana menjadi khusus.

Oleh karena itu, dia mengatakan akan melakukan pendekatan ekonomi dan pencarian mata pekerjaan buat masyarakat Poso.

Operasi Tinombala untuk menangkap Santoso saat ini masih digelar. Namun hingga kini Santoso yang mengaku sebagai pemimpin Mujahidin Indonesia Timur ini belum tertangkap. Beberapa baku tembak antara pasukan Polri/TNI dengan anak buah Santoso terus terjadi.

Pada Selasa (15/3) lalu, terjadi baku tembak antara tim gabungan Polri dan TNI dengan kelompok sipil bersenjata di Pegunungan Ineba, Desa Tounca, Kabupaten Poso.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan total ada tiga orang terduga kelompok Santoso yang tewas dalam baku tembak itu.

Dua orang ditemukan tewas di lokasi. Sementara, satu orang lainnya ditemukan di sungai pada sore harinya. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER