Ditolak Ormas, Film tentang Kamp Buru Batal Diputar

Abraham Utama | CNN Indonesia
Rabu, 16 Mar 2016 17:15 WIB
Sutradara film Pulau Buru Tanah Air Beta, Rahung Nasution, berkata filmnya bercerita tentang sejarah Buru sebagai pembuangan tahanan politik.
Pulau Buru Tanah Air Beta bercerita tentang sejarah Buru sebagai pembuangan tahanan politik Orde Baru.
Jakarta, CNN Indonesia -- Film dokumenter tentang pengasingan tahanan politik Orde Baru berjudul Pulau Buru Tanah Air Beta batal diputar di Goethe Institute, Menteng, Jakarta, Rabu (16/3). Penolakan dari organisasi masyarakat tertentu menjadi alasan pembatalan tersebut.

Produser film itu, Wisnu Yonar, mengatakan Kepolisian Sektor Menteng menginformasikan panitia penyelenggara terkait penolakan ormas terhadap kegiatan itu.

Goethe Institute, lembaga kebudayaan pemerintah Jerman di Indonesia, pun lantas memutuskan untuk membatalkan pemutaran perdana film itu dengan alasan keamanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dinformasikan oleh pihak kepolisian akan ada demonstrasi dari ormas yang tidak setuju dengan acara ini," tulis Wisnu dalam keterangan tertulisnya.

Meskipun kepolisian tidak secara langsung melarang pemutaran film dokumenter itu, Wisnu mengecam sikap kepolisian yang disebutnya berpihak kepada ormas-ormas tertentu.

Wisnu berkata, keberpihakan kepolisian itu merupakan ancaman terhadap kebebasan berpendapat di Indonesia.

"Itu adalah alasan yang selalu dipakai dan mencerminkan keberpihakan kepolisian kepada ormas-ormas tertentu yang sering mengancam," tuturnya.

Pemutaran perdana film yang disutradarai Rahung Nasution itu sedianya bakal digelar pukul 17.00 WIB. Tak hanya memutar film, panitia juga akan mengadakan diskusi terkait Pulau Buru.

Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asvi Warman Adam dan aktivis sekaligus pematung Dolorosa Sinaga, didapuk menjadi pembicara pada diskusi itu.
Melalui akun Twitter-nya, Rahung menuturkan, Pulau Buru Tanah Air Beta bercerita tentang sejarah Pulau Buru sebagai pembuangan tahanan politik.

"Dokumenter ini dibuat untuk membuka mata generasi muda tentang apa yang pernah terjadi di negara ini," tulisnya pada akun @Rahung.

Menurutnya, pembatalan pemutaran film itu menandakan hegemoni kelompok tertentu atas sejarah bangsa masih berlanjut setelah Orde Baru.

Para sineas dan pembuat Pulau Buru Tanah Air Beta rencananya akan memutar film itu secara terbatas di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, di Jalan Latuharhary, Jakarta, pukul 17.00 WIB.
Menurut catatan, sebelum ini terdapat beberapa agenda kebudayaan serupa yang batal digelar di kawasan Menteng.

Akhir Februari lalu, panitia Festival Belok Kiri batal menggelar kegiatan mereka di Taman Ismail Marzuki. Otoritas Polsek Menteng menyebut agenda tersebut tidak berizin. (abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER