Flu Burung Merebak, Ahok Perketat Pemotongan Ayam di Jakarta

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 17:13 WIB
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmedi mengatakan penyebaran virus flu burung harus ditekan dengan pengawasan.
Gubernur DKI Ahok menegaskan pemotongan ayam dan unggas harus dilakukan jauh dari pemukiman usai ditemukan puluhan ayam mati mendadak. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan pemotongan ayam dan unggas harus dilakukan jauh dari pemukiman. Kebijakan ini dilakukan menyusul ditemukannya puluhan ayam yang mati mendadak lantaran terserang flu burung di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. 

"Tahun 2017 saya tidak mau dengar lagi ada yang dagang ayam tapi potong sembarangan. Ini semua pindahin," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/3).

Ahok menambahkan, telah ada Peraturan Pemerintah Daerah yang menjelaskan larangan pemotongan dan pemeliharaan hewan di sekitar pemukiman. Aturan tersebut termaktub dalam Perda Nomor 4 Tahun 2007 soal pengendalian pemeliharaan dan peredaran unggas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi masalahnya kami tidak pernah bangun lahan yang cukup untuk memindahkan pemotongan ayam. Ada 21 pedagang dan cuma siapin 14 (lahan) ya gimana pindah?" katanya.

Hingga saat ini pemerintah daerah terus menyiapkan lahan tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus mematikan itu ke masyarakat luas. Selain pemerintah, Ahok juga meminta pengembang untuk membuat lahan tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmedi usai rapat dengan Ahok mengatakan penyebaran virus flu burung harus ditekan dengan pengawasan.

"Ini harus diantisipasi tidak boleh ada peternakan di dalam kota dan pemotongan ayam di perumahan. Kami masih awasi dan masa pengawasan 14 hari," kata Kusmedi di Kantor Balai Kota DKI Jakarta. 

Ia menambahkan, pengawasan dilakukan dengan melibatkan Puskesmas untuk seluruh area yang diduga terjangkit flu burung dari persebaran unggas. "Di Jakarta lokasi yang pernah terjangkit di 21 kecamatan dan minta Puskesmas pantau. Misalnya di Jakarta Selatan tahun lalu di Cepete dan sekarang Cilandak jadi cikal bakal virus ada di daerah situ," katanya.

Menurut data Dinas Kesehatan, virus ini terakhir menyerang warga yang tinggal di Cakung, Jakarta, pada tahun 2014. Pada saat itu, si pasien virus H5N1 ini tak dapat diselamatkan. "Hampir setiap orang sakit, 85 persen meninggal karena keganasan virus meninggal. Dia menular lewat udara," ujarnya.

Sweeping Pemotongan Ayam

Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Darjamuni ketika ditemui usai rapat bersama Ahok juga menegaskan akan menggelar sweeping pemotongan unggas di pemukiman.

"Kami meminta suku dinas untuk keliling jangan sampai terjadi lagi seperti yang di Cilandak. Kami sweeping masyarakat yang masih memelihara unggas di pemukiman," kata Darjamuni.

Pihaknya juga akan memindahkan mereka yang masih ngotot memotong dan memlihara unggas terutama ayam di pemukiman. Lahan pemindahan beserta sarana tengah diskapkan.

"Kami masih terkendala. Lokasi yang kia siapkan tapi sarana belum terbangun. Bapak mengatakan siapkan proposal dan akan menurunkan dana kompensasi atau CSR," katanya.

Sementara itu, jika ada pemelihara unggas yang enggan ditertibkan maka pemerintah akan melakukan dengan paksa dan tak akan memberikan ganti rugi. "Kami akan tertibkan dan tidak ada ganti rugi," ujarnya. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER