Cerita Tentang Danrem Tadulako, Luhut Nyaris Menangis

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mar 2016 15:29 WIB
Ketika hendak diwawancarai awak media, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan justru memegang erat tangan sang istri, Devi Simatupang.
Menkopolhukam Luhut tidak bisa menahan keharuan saat menceritakan kenangannya soal salah satu prajurit yang tewas dalam kecelakaan helikopter di Poso, Sulawesi Tengah. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan tidak bisa menahan keharuan saat menceritakan kenangannya soal salah satu prajurit yang tewas dalam kecelakaan helikopter di Poso, Sulawesi Tengah.

Ketika hendak diwawancarai awak media, Luhut justru memegang erat tangan sang istri, Devi Simatupang.

"Gimana, Mah?" tanya Luhut kepada sang istri di lapangan Skuadron 17 Pangkalan TNI AU, Halim Perdanakusuma, Selasa (22/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Devi pun memberikan persetujuan dan Luhut akhirnya mau memberikan pernyataan kepada media.

"Duka citanya dalam banget," kata Luhut.

Luhut menceritakan masih berbicara kepada Brigadir Jenderal Anumerta Saiful Anwar selaku Danrem 132/ Tadulako di hari saat helikopter tersebut berangkat menuju Poso.

"Saya masih bicara sama si Saiful beberapa waktu sebelum dia pergi," kata Luhut. Sesekali mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut berhenti bicara dan menarik nafas.

Setelah berhasil menata emosinya, Luhut kembali meneruskan dalam percakapan melalui telepon itu, Luhut bertanya mengenai pergerakan pasukan Operasi Tinombala.
"Dia jawab ya baik-baik saja," kata Luhut.

Saiful, kata Luhut, juga sempat meminta izin untuk menggunakan pengeras suara agar ketiga belas prajurit TNI AD yang ada dalam helikopter itu turut mendengar pembicaraan mereka. Percakapan itu terhenti dan helikopter pun lepas landas menuju Poso.

"Hari itu... udah. Yuk, Mah," kata Luhut tak kuasa melanjutkan penjelasan, nyaris menangis. Tampak kedua matanya berkaca-kaca dan Luhut pergi dengan menggandeng tangan sang istri.

Sebelumnya, helikopter Bell 413 EP terjatuh sesaat sebelum mendarat pada pukul 17.40 WITA di kebun milik warga di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Helikopter tersebut membawa 13 personel TNI AD yang hendak menjalankan Operasi Tinombala, yang digelar TNI/Polri untuk menangkap kelompok teroris Santoso.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan helikopter TNI tersebut diduga jatuh katena faktor cuaca buruk.

Gatot menjelaskan Danrem Tadulako dan rombongan berangkat ke Poso pukul 17.25 WITA. Pesawat terbang selama 20 menit lalu karena cuaca hujan lebat dan angin kencang, pesawat terjatuh, ujar Gatot. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER