Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengancam akan mencabut trayek angkutan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) yang kerap berhenti sembarangan untuk mencari penumpang. Ahok akan memasang kamera pengintai CCTV untuk mengawasi angkutan tersebut.
"Kalau angkutan KWK 'ngetem' sembarangan dan dua kali ketangkap, saya cabut trayeknya selamanya," kata Ahok ketika ditemui di Kantor Balaikota DKI Jakarta, Rabu (23/3).
Ahok menegaskan pihaknya juga telah meminta kerja sama dengan aparat kepolisian untuk mengawasi sopir angkutan yang melakukan kekerasan saat diciduk. "Saya udah minta Kapolda tindak semua. Sopir mana yang berbuat kekerasan, kalau enggak mau pecat ya cabut izin trayek perusahaannya," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok menambahkan, sikap ini bagian dari negosiasi Ahok merespon sejumlah sopir angkutan KWK yang meminta perpanjangan usia peremajaan kendaraan. Ahok telah menentukan aturan peremajaan perlu dilakukan selama 10 tahun namun para sopir meminta perpanjangan usia mobil hingga 20 tahun.
"Boleh kamu (usia mobil) diperpanjang tapi kalau ngetem dua kali ketangkap, saya cabut trayek selamanya. Kalau mau demo ya demo saja, saya sih santai aja, jadi enggak boleh sembarangan injek aturan di Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Ahok mengutarakan aturan batasan usia kendaraan ini mencontoh kebijakan sama yang diterapkan di Singapura maupun Shanghai, Tiongkok. Seperti diketahui di Singapura usia kendaraan dibatasi hanya sampai 10 tahun. Sementara di Tiongkok, pemerintah membatasi jumlah pelat nomor kendaraan baru yang dikeluarkan tiap bulan lalu melelang pelat nomor tersebut.
Kebijakan ini menuai protes dari para sopir. Puluhan sopir angkutan KWK ini berdemo di depan Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (22/3). Mereka meminta Ahok memperpanjang masa usia kendaraan.
(bag)