Warga Asing di Kelompok Santoso Diduga ke RI Sebelum 2014

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 24 Mar 2016 13:36 WIB
Dirjen Imigrasi Ronny Sompie menduga para warga asing di kelompok Santoso masuk ke Indonesia sebelum penangkapan empat warga etnis Uighur tahun 2014.
Sejumlah personel Resimen 2 Pelopor Korps Brimob Mabes Polri dibantu waga setempat memasang baliho Daftar Pencarian Orang (DPO) kelompok sipil bersenjata didesa Tangkura, Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/3). Kepolisian Resor Poso kembali merilis sedikitnya 17 orang yang dianggap berbahaya karena terlibat dengan sejumlah kekerasan bersenjata di sekitar Poso termasuk pimpinanya Santoso. (ANTARA FOTO / Zainuddin MN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah foto yang beredar di media sosial memperlihatkan beberapa warga negara asing bergabung dengan kelompok teroris pimpinan Santoso alias Abu Wardah, Mujahidin Timur Indonesia.

Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia saat ini sedang mendalami informasi terkait para warga negara asing yang terlihat dalam potret tersebut.

Direktur Jenderal Imigrasi Ronny Franky Sompie menjelaskan, informasi yang didalami institusinya berhubungan dengan penangkapan empat warga asing beretnis Uighur tahun 2014 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ronny menduga, para warga asing yang ada di foto itu bergabung dengan ke kelompok Santoso sebelum penangkapan tersebut.

"Kami terus melacak apakah mereka datang lebih dulu atau setelah penangkapan empat WNA tahun 2014," ucapnya saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Kamis (24/3).
Ronny juga menduga, para warga asing yang terlihat dalam foto tersebut datang ke Poso melalui jalur dan cara yang sama seperti yang dilakukan sejumlah warga etnis Uighur sebelumnya.

Empat warga Uighur yang tertangkap, kata Ronny, mengaku masuk ke Indonesia melalui Sumatera dan menggunakan identitas dan paspor palsu.

"Ada kemungkinan WNA lain juga masuk dengan jalur serupa," katanya.
Ronny berkata, data-data tersebut akan kembali didalami oleh petugas imigrasi agar dapat menemukan para warga asing yang diduga bergabung ke Mujahidin Timur Indonesia.

Tak ingin kejadian yang sama berulang, Ronny pun mengatakan akan memperketat pemeriksaan imigrasi di seluruh pintu masuk menuju Indonesia, baik di pelabuhan, bandara, maupun perbatasan darat.

Menurutnya penguatan kemampuan anggota Imigrasi juga diperlukan agar dengan cepat dapat membedakan paspor asli dan palsu. "Ini memang harus dicermati dengan lebih tajam agar pencegahan bisa dilakukan," ujar Ronny. (abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER