Buru Santoso, Luhut Sebut Indonesia Tak Butuh Bantuan Amerika

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 24 Mar 2016 07:07 WIB
Menko Polhukam Luhut Pandjaitan berkata, operasi antigerilya terhadap kelompok Santoso tak dapat dibatasi tenggat waktu.
Presiden Jokowi didampingi Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat terbatas membahas penanganan radikalisme ISIS di Kantor Presiden, Jakarta. (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan aparat keamanan Indonesia mampu menindak kelompok teror pimpinan Santoso alias Abu Wardah, Mujahidin Timur Indonesia.

Meskipun Pemerintah Amerika Serikat telah memasukkan Santoso dalam daftar teroris internasional, Luhut pun berkata, pemerintah tidak membutuhkan bantuan penindakan dari negara tersebut.

"Ngapain Amerika masuk ke Indonesia? Kami bisa menyelesaikan persoalan ini sendiri," kata Luhut di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (23/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purnawirawan TNI berpangkat jenderal itu berkata, jangka waktu operasi perburuan teroris yang menggunakan taktik antigerilya tidak dapat ditentukan.

"Operasi antigerilya apa yang pernah dilakukan di seluruh dunia dan bisa ditentukan akan selesai dalam enam bulan selesai? Tidak ada," ujar Luhut.

Luhut memaparkan, Amerika Serikat, Rusia, Inggris dan Israel yang menguasai persenjataan modern dan canggih pun tak mampu menuntaskan operasi antigerilya dalam waktu singkat.
Kemarin, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memasukkan Santoso yang kini bersembunyi di Poso, Sulawesi Tengah, ke dalam daftar Specially Designated Global Terrorists (SDGT).

Markas Besar Polri menyebut, kebijakan pemerintah Amerika Serikat tersebut merupakan inisiatif mereka sendiri.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan, mengatakan Polri tidak mengajukan permohonan apapun kepada pemerintah AS terkait Santoso.
(abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER