Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat terbatas terkait pembebasan sepuluh warga Indonesia yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina, Senin (4/4).
Sejumlah menteri tekait telah hadir untuk mengikuti rapat tersebut. Mereka antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti, dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Terlihat pula Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Muda Arie Soedewo, serta Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan.
Diberitakan media massa Filipina,
Inquirer, Abu Sayyaf meminta tebusan sebesar Rp15 miliar kepada pemerintah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia keberatan memenuhi tuntutan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepuluh WNI yang disandera kelompok militan tersebut adalah para awak kapal tunda Brahma 12. Sebelum disandera, mereka tengah menarik kapal Anand 12 yang mengangkut 7 ribu ton batubara. Kapal itu disebut bertolak dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuju Filipina pada 15 Maret.
Jumlah tebusan yang diminta Abu Sayyaf, kata Luhut sebelumnya, lebih mahal dari harga batu bara yang dibawa kapal nahas itu. Penyandera memberi waktu hingga tanggal 8 April untuk menyerahkan uang tebusan.
Kelompok Abu Sayyaf yang berbaiat kepada ISIS kerap melakukan penculikan, pengeboman, dan pembunuhan di wilayah selatan Filipina.
(agk)