Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait menyerahkan proses investigasi tabrakan antara dua pesawat milik Batik Air dan Transnusa di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin kemarin, kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kami tidak mau menduga, tunggu saja hasil dari pihak yang berwenang, yaitu KNKT. Yang jelas penerbangan sudah sesuai prosedur dan pengamanan penumpang juga sesuai standar," ujarnya di Jakarta, Selasa (5/4).
Edward mengatakan, tim investigasi KNTK telah mengambil
Flight Data Recorder dan
Voice Data Recorder yang terpasang di pesawat Batik Air bernomor penerbangan ID 7703 tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil investigasi itu, menurutnya, akan menjadi catatan sekaligus penilaian terhadap para awak pesawat yang bekerja di bawah manajemen Batik Air.
"Data itu tidak bisa dibohongi. Yang penting, pilot kami sudah diizinkan untuk
take off (lepas landas)," ucap Edward.
Manajemen Batik Air hingga saat ini masih menolak mengungkap nominal kerugian yang mereka tanggung akibat insiden semalam. Edward berkata, pihaknya membutuhkan dua hingga tiga hari untuk menghitung kerugian tersebut.
Kerugian itu, kata Edward, juga akan ditanggung oleh perusahaan asuransi yang menjadi mitra Batik Air.
Insiden tersebut, menurut Edward, tidak mengganggu operasional Batik Air. Ia berkata, maskapai itu memiliki enam pesawat cadangan.
Untuk memperbaiki kerusakan pesawat, manajemen Batik Air berencana mendatangkan ahli langsung dari Boeing.
(abm)