Ahok: Sunny Tanuwidjaja Ikut Saya Sejak 2010

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Rabu, 06 Apr 2016 18:34 WIB
Sunny saat itu tengah merampungkan studi doktoralnya dan pernah bergabung dengan lembaga riset Centre for Strategic and International Studeis (CSIS).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di taman publik di kawasan Cipinang Utara, Jakarta Timur, Rabu (30/3). (CNN Indonesia/Aghnia Rahmi Syaja'atul Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan kedekatannya dengan Sunny Tanuwidjaja yang belakangan santer diisukan mengetahui penyuapan Raperda Reklamasi Pantai Utara DKI Jakarta.

"Sunny mulai ikut saya 2010 sejak saya di DPR," kata Ahok di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/4).

Ahok menjelaskan, Sunny saat itu tengah merampungkan studi doktoralnya dan pernah bergabung dengan lembaga riset Centre for Strategic and International Studeis (CSIS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia tunggu beasiswa doktornya (di Universitas Northern Illinois, Amerika Serikat). Dia juga ikut waktu kampanye dulu tahun 2012," katanya.

Saat itu, Ahok mendampingi Joko Widodo yang maju menjadi pasangan calon Gubernur DKI Jakarta tahun 2012-2017. Ahok bercerita Sunny ingin mengetahui jejak Ahok dan tertarik dengan gayanya yang asal berbicara.

Sunny mengatur jadwal keseharian Ahok pada tahun 2012 lantaran saat itu Ahok tak memiliki staf. Pilkada selesai dan Ahok terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Di tahun 2014, kariernya menanjak menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang menjadi Presiden RI.

Belum puas, Ahok mencoba peruntungan dan ingin menjadi bakal calon independen untuk Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017 mendatang.

"Dia tadinya mau berangkat balik (ke Amerika), tapi tanggung dia tunggu sampai 2017 jadi enggak nih. Dia ingin tahu gaya politik saya bisa terpilih enggak? Menurut dia secara logika politik belum bisa kayak saya (jadi gubernur)," katanya.

Nama Sunny berembus dan diisukan ikut berperan dalam pembahasan Raperda Reklamasi. Kasus ini menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi, Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja, dan karyawan PT Agung Podomoro Land Trinanda. Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka suap. Ariesman diduga menyuap Sanusi sebanyak Rp2 miliar.

Pengacara Sanusi, Krisna Murthi, menuding Sunny sebagai perantara komunikasi pemda dengan PT Agung Podomoro Land. Bahkan, Sunny juga diisukan telah dicegah pelesir ke luar negeri oleh KPK.

Namun, Pelaksana Harian Kabiro Humas KPK Yuyuk Andriati menegaskan tak pernah ada permintaan pencegahan atas nama Sunny Tanuwidjaja. Alih-alih demikian, pencegahan sudah dilakukan untuk Ariesman dan Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan.

Lebih jauh, Kepala Bagian Humas Imigrasi Heru Santoso ketika dihubungi juga membantah ada pencegahan atas nama Sunny Tanuwidjaja. "Hanya ada pencegahan atas nama Ariesman Widjaja dan Sugianto Kusuma," kata Heru, Senin (4/4). (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER