Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bercerita Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pernah berpikir Sunny Tanuwidjaja memprovokasi dirinya.
"Ibu Mega berpikir Sunny yang memprovokasi saya untuk eksperimen. Saya juga suka cerita, 'Wah gue ini kelinci percobaan elu ya? Yang ngomporin gue ya?'," kata Ahok di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/4).
Eksperimen yang dimaksud yakni saat Ahok menjadi obyek penelitian untuk disertasi doktoral Sunny yang bersekolah di Universitas Northern Illinois di Amerika Serikat. Sunny ingin mengetahui gaya politik Ahok.
"Ya Sunny monitor saya ke Pilgub 2017," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunny pun ikut diajak Ahok untuk bertemu sejumlah tokoh politik seperti Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh. Ahok juga kerap diajak berbincang soal beragam masalah politik.
Meski demikain, Ahok mengaku tidak pernah menitipkan proyek ke Sunny dan begitu juga sebaliknya. "Dia tidak pegang proyek," katanya.
Ahok juga menampik Sunny menjadi konsultan politiknya dalam sejumlah kebijakan. "Saya empat tahun di sini. Ada tidak kebijakan yang memihak pengusaha? Agung Sedayu (melanggar Koefisien Luas Bangunan) ya dibongkar saja. Lippo juga," katanya.
Nama Sunny menjadi perbincangan belakangan, terlebih ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencegahnya pelesir ke luar negeri. Penyidik lembaga antirasuah ingin meminta keterangan Sunny untuk melengkapi berkas penyidikan kasus suap raperda Reklamasi Teluk Jakarta.
Kasus ini telah menjerat Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan karyawannya Trinanda serta Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi. Sanusi diduga menerima suap Rp2 miliar terkait pembahasan beleid ini.
(pit)