Sunny Tanuwidjaja Selalu Diajak Ahok Bertemu Pengusaha

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2016 14:49 WIB
Sunny Tanuwidjaja, Staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, menyatakan dirinya menjadi saksi pertemuan antara Ahok dengan sejumlah pengusaha.
Sunny Tanuwidjaja, Staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, menyatakan dirinya menjadi saksi pertemuan antara Ahok dengan sejumlah pengusaha. (CNN Indonesia/Aghnia Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sunny Tanuwidjaja, Staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyebut dirinya menjadi saksi pertemuan antara Ahok dengan sejumlah pengusaha.

"Banyak kali Pak Ahok ketemu mereka, selalu ajak saya supaya ada saksi," kata Sunny ketika diwawancarai di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/4).

Pertemuan tersebut membahas banyak hal termasuk reklamasi. Terkadang, katanya, ada perbedaan pendapat soal reklamasi Pantai Utara Jakarta antara Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DKI Jakarta dengan pengembang dan pihak lain.
"Mereka (pengusaha) juga ingin menyampaikan perbedaan pandangan dari sisi mereka itu seperti apa pandangannya. Kadang langsung ke Pak Gubernur, kadang langsung ke saya. Interaksinya dari situ sebenarnya," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan interaksi tersebut, Sunny mengaku dia menjadi penghubung sejumlah pengusaha dengan Ahok. Sunny bercerita para pengusaha merasa sungkan ketika meminta waktu untuk bertemu dengan Ahok. Sunny yang juga mengenal pengusaha ini pun menjadi jembatan.

"Cuma kadang mereka (pengusaha) tidak tahu, Pak Gubernur tidak memperhatikan detail teknis Raperda Reklamasi dan tidak mau tahu tapi kan harus memahami argumentasinya. Tidak mungkin dia (Ahok) bisa mencerna semua dan memahami secara detil jadi kadang via saya," katanya.
Sejumlah pengusaha yang pernah ditemui Ahok adalah pengusaha yang tergabung dalam Real Estate Indonesia. Pengusaha ini antara lain Bos PT Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan dan pemilik PT Agung Podomoro Land Trihatma Haliman Kusuma.

Ahok pernah menyatakan stafnya ini dekat dengan sejumlah konglomerat termasuk taipan minyak kelapa sawit dan ekspor kayu Peter Sondakh, bos PT Sinar Mas Franky Wijaya, dan bos Lippo Mochtar Riady.

"Sunny tahu tentang reklamasi, dia ketemu pengusaha dan sering ikut denger gimana respons pengusaha terhadap saya. Saya waktu jadi wakil gubernur DKI sudah pernah rapat dengan seluruh pengusaha minta kontribusi. Mereka waktu itu mau kasih uang Rp1 juta sampai Rp2 juta per meter," ucap Ahok.
Raperda Reklamasi Pantura Jakarta menjadi sorotan publik ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi menerima suap senilai Rp2 miliar dari Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja beserta karyawannya Trinanda. Dalam raperda, tertulis kewajiban pengembang membayar uang kontribusi tambahan untuk pemerintah sebanyak 15 persen.

Anak perusahaan PT Agung Podomoro Land yakni PT Muara Wisesa menggarap reklamasi Pulau G. Sementara anak perusahaaan PT Agung Sedayu Group yakni PT Kapuk Naga Indah mengembangkan reklamasi di Pulau A, B, C, D, dan E. (yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER