Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Mischa Hasnaeni Moein mengaku memberi dukungan kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang tengah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait perkara dugaan korupsi Rumah Sakit Sumber Waras.
Hasnaeni yang akrab disapa "Wanita Emas" terlihat hadir ke Gedung KPK sekitar 12.00 WIB bersama dengan dua ajudannya. Ia terlihat hanya mengenakan celana panjang olahraga dan baju polos pink dengan pasmina putih untuk menutup rambutnya.
Namun usaha Wanita Emas menemui jalan buntu manakala pihak KPK tidak memberi izin untuk bertemu dengan Ahok. Ia menilai hal tersebut adalah wajar karena Ahok sedang diperiksa intensif oleh penyidik KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski usahnya gagal, dia berharap Ahok tidak ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Pasalnya, ia menilai Ahok adalah lawan terberatnya dalam Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017 mendatang. "Kalau terjadi apa-apa sama dia (Ahok), nanti saya tidak ada saingan terberat lagi (dalam Pilkada DKI). Semoga masyarakat mendoakan Pak Ahok," ujarnya di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4).
Politisi Partai Demokrat tersebut mengatakan, dukungan moral terhadap Ahok bermula dari sanjungan Ahok kepada dirinya. Menurutnya, Ahok telah mengapresiasi programnya untuk memperbaiki Jakarta.
"Ya saya beri dukungan karena Pak Ahok sudah apresiasi program saya untuk Jakarta," ujarnya.
Dia mengklaim sampai saat ini sudah ada beberapa partai bersedia untuk mengusung dirinya sebagai orang nomor satu di DKI. Namun karena alasan yang tak jelas, ia enggan menyebut partai mana saja yang telah siap mendukungnya.
Berdasarkan pantauan, sudah lebih dari tujuh jam Ahok diperiksa sebagai saksi dugaan pengadaan lahan RS Sumber Waras.
BPK menemukan adanya perbedaan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada lahan di sekitar RS Sumber Waras di Jalan Tomang Utara dengan lahan rumah sakit itu sendiri di Jalan Kyai Tapa.
BPK menaksir kerugian negara sebanyak Rp191 miliar. Dalam laporannya, BPK meminta Ahok membatalkan pembelian. Namun Ahok tetap ngotot membeli lahan pembangunan RS Sumber Waras.
Dalam dugaan perkara tersebut, Ahok dilaporkan ke KPK karena dituding menyelewengkan pembelian lahan untuk pembangunan rumah sakit pemerintah itu seluas 3,7 hektare.
Namun, seolah merasa yakin tak bersalah, Ahok justru berencana memperluas rumah sakit tersebut apabila ada sejumlah pihak yang menjual lahan seluas 7,5 hektare itu di tengah Kota Jakarta.
(obs)