Jakarta, CNN Indonesia -- Bekas penghuni Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara kini mulai menempati rumah susun (rusun) Rawa Bebek, di Cakung, Jakarta Timur. Setelah merasakan tinggal di rusun, sebagian masyarakat yang terkena gusur itu mengeluhkan lokasi yang jauh dan kesulitan akses angkutan umum.
Rusun yang letaknya berada di ujung jalan inspeksi Kanal Banjir Timur, Cakung, ini memang tak terjangkau bus Transjakarta maupun angkutan umum. Untuk menuju ke jalan raya, penghuni mesti berjalan kaki atau naik kendaraan pribadi.
Seorang warga rusun, Nuraini (48) mengeluhkan kesulitan jika ingin bepergian keluar rusun. Anaknya yang masih sekolah di sebuah SMP kawasan Pasar Ikan, terpaksa berangkat pagi sekali dari rusun Rawa Bebek.
"Di sini mau ke mana-mana susah. Anak saya sekarang mau sekolah jam lima pagi sudah harus berangkat. Dulu setengah jam aja sampai dari rumah," ujar Nuraini di rusun Rawa Bebek, Rabu (13/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya anaknya, suami Nuraini yang bekerja sebagai nelayan juga kesulitan berangkat dari rusun ke kawasan Pasar Ikan, Jakarta Utara. Jarak yang jauh membuatnya enggan tinggal di rusun. Suaminya itu, kata dia, memilih tinggal di perahu bersama kerabatnya yang juga bekerja sebagai nelayan. Nuraini pun hanya tinggal di rusun bersama dua anaknya.
"Suami saya enggak mau ikut ke sini. Ya sudah enggak tahu sampai kapan, biarin aja daripada enggak dapat penghasilan," katanya.
Bus Transjakarta Masuk Rusun
Untuk memudahkan warga, pengelola rusun mulai hari ini, Rabu (13/4) menyediakan bus Transjakarta yang masuk ke dalam area rusun.
Bus ini beroperasi dari pukul 06.00 hingga 22.00 yang melayani dua rute yakni dari rusun Rawa Bebek menuju Stasiun Cakung dan Terminal Pulogebang.
Kepala Unit Pengelola Rusun Rawa Bebek Ani Suryani menuturkan, penghuni rusun hanya perlu menunjukkan kartu untuk menikmati bus Transjakarta.
Sementara soal jarak sekolah yang jauh, pengelola rusun akan mendata anak-anak yang pindah sekolah dari kawasan Pasar Ikan ke Jakarta Timur. Mereka sengaja dipindahkan agar lokasi sekolahnya lebih dekat dengan rusun Rawa Bebek.
"Kami buka posko pendidikan untuk pendaftaran anak-anak yang mau pindah sekolah. Jadi mereka tidak perlu resah lagi memikirkan sekolah yang jauh," tuturnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, telah ada 107 keluarga dari kawasan Pasar Ikan yang menempati rusun Rawa Bebek. Jumlah ini masih akan bertambah karena banyak warga yang belum pindah ke rusun.
(yul)