Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tak setuju dengan istilah deparpolisasi atau pengurangan peran partai politik. Hal itu disampaikan Fahri dalam pidatonya di hadapan peserta International Congres Asia Political Parties (ICAPP) atau Kongres Partai Asia Pasifik, Amerika Latin dan Afrika yang di Jakarta, Sabtu (22/4).
Fahri berpendapat, tanpa partai politik, negara tak akan dapat dikelola. Karenanya, kata dia, peran parpol sangat penting bagi keberlangsungan sebuah negara.
"Parpol merupakan kendaraan untuk memilih pejabat. Idealnya bukan memunculkan deparpolisasi, tetapi perlu upaya keras agar parpol dapat menciptakan kader yang berkualitas," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri menuturkan, kegagalan konsolidasi politik menyebabkan sejumlah negara di kawasan Asia menjadi negara gagal. Ia berkata, Kongres ICAPP seharusnya dapat menemukan formulasi demokrasi di masa depan.
"Bagaimanapun tidak ada demokrasi tanpa parpol," ujarnya.
Fahri yang saat ini sedang bersengketa dengan partainya, Partai Keadilan Sejahtera, mengatakan parpol sebenarnya dapat menghasilkan kader yang beridealisme.
Idealisme, menurutnya, merupakan model untuk menghindar dari perbuatan tercela seperti korupsi. "Korupsi jelas merusak negara dan menghalang-halangi kader ideoligis yang berjuang untuk negaranya," tutur Fahri.
Pada forum yang sama, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan memaparkan, demokrasi harus diterapkan secara transparan.
Ia berkata, partai politik pemenang pemilu sepatutnya tidak mengintervensi pengambilan kebijakan pemerintah.
Syarief mengklaim, Partai Demokrat telah menerapkan hal tersebut saat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin Indonesia selama sepuluh tahun pada 2004-2014.
"Sebaliknya, pemerintah juga tidak mengintervensi partai," ucapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiyono mengatakan, partainya didirikan untuk mensejahterakan rakyat.
"Kami lahir di tengah korupsi yang merajalela, pengangguran tinggi, pendidikan tidak baik dan masalah kesehatan. Itu persoalan masyarakat yang harus diselesaikan," kata Sugiyono.
Namun untuk mengatasi masalah itu, Gerindra, kata Sugiyono, tidak bisa berjuang sendiri. Perlu ada kerjasama seluruh partai politik.
Sugiyono menilai, Kongres ICAPP adalah momentum yang tepat bagi seluruh parpol untuk menyatukan pandangan pembangunan negara.
"Saya tekankan, bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh," ucap Sugiono yang mewakili Prabowo Subianto untuk berpidato dihadapan perserta Kongres ICAPP.
Kongres ICAPP digelar sejak Jumat (22/4) malam. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pidato pada sesi pembukaan tersebut.
Kalla berkata, tujuan pembentukan parpol adalah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan untuk masyarakat. "Dengan demokrasi tujuan itu dapat dicapai," tuturnya.
Pada upacara pembukaan, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie turut hadir.
(abm)