Situs Sejarah Luar Batang Diminta Tak Ikut Digusur

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2016 07:45 WIB
Dari sisi sejarah, Luar Batang bukan lokasi permukiman penduduk. Daerah itu berasal dari laut yang diuruk kemudian ditempati masyarakat puluhan tahun.
Masjid Keramat Luar Batang, salah satu masjid tertua di Jakarta. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejarawan Asep Kambali menolak rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur rata daerah Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Sebelumnya, Pemprov Jakarta telah menggusur kawasan Pasar Ikan yang berlokasi tak jauh dari sana.

Asep cemas penggusuran Luar Batang akhir tahun ini akan menghancurkan situs sejarah di wilayah itu, yakni Masjid Luar Batang yang didirikan pada tahun 1732. Di sisi kanan masjid itu, terdapat makam Al-Habib Husein bin Abubakar Alaydrus yang sampai sekarang ramai diziarahi masyarakat.

“Yang saya tolak adalah penghancuran situs sejarah yang akan digusur oleh pemerintah," ujar Asep kepada CNNIndonesia.com.
Meski demikian, Asep berpendapat wajar bila Pemprov Jakarta ingin menggusur Luar Batang, sebab dilihat dari segi sejarah, Luar Batang memang bukan lokasi untuk permukiman penduduk.
 
Luar Batang, kata Asep, merupakan laut yang diuruk kemudian ditempati masyarakat selama puluhan tahun. Meski begitu, ujarnya, ini tak melulu kesalahan masyarakat, sebab mereka difasilitasi oleh pihak tertentu untuk tinggal di sana.
 
Masyarakat memperoleh sertifikat tanah, listrik, dan air. Mereka pun membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Seluruh fasilitas itu mestinya tak diberikan apabila daerah terkait tak boleh ditempati penduduk.
 
“Saya sebagai sejarawan memperhatikan foto-foto zaman dahulu, mulai pengurukan sampai kemudian dijadikan tempat tinggal secara kumuh,” ujar Asep.
 
Maka saat ini, kata Asep, mestinya pemerintah membuka pintu negosiasi dengan masyarakat sebelum melakukan penggusuran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER