Jakarta, CNN Indonesia -- Penggusuran tempat tinggal di kawasan pacuan kuda Pulomas, Jakarta Timur, pagi ini berjalan tertib. Meski masyarakat keberatan dengan kebijakan pemerintah, mereka tidak melakukan aksi perlawanan.
Salah satu bekas warga Pulomas, Jeane (43), merasa berat hati meninggalkan rumah yang pernah ditempatinya 17 tahun. Namun dia tidak dapat berbuat apapun.
"Tadinya protes, selama ini kan kami tinggal di sini kerja di sini juga, tapi ya mau gimana lagi," ujar Jeane ditemui di Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeane bersama keluarganya telah pindah ke rumah susun (rusun) sejak Sabtu pekan lalu. Ia sengaja datang lagi ke Pulomas untuk melihat penggusuran rumahnya.
Perempuan beranak dua ini mengeluhkan kondisi rusun Pulogebang. Lokasi rusun tempat tinggal itu lebih jauh dari manapun. Selain itu, rusun itu sempit dan membuatnya tak kerasan.
“Lebih enak di Pulomas, mau kerja juga dekat. Kalau di rusun jauh," katanya. Kedua anaknya yang masih sekolah pun terpaksa pindah lokasi yang lebih dekat dengan rusun.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan rusun di Cakung dan Pulogebang, Jakarta Timur bagi korban penggusuran Pulomas. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengakui korban penggusuran tidak kerasan di tempat tinggal barunya.
Menurut Ahok, ada masyarakat yang tidak mau pindah karena fasilitas yang didapat tak setimpal. Mayoritas warga Pulomas merupakan kalangan eknomi menengah.
"Mereka merasa rusunnya kurang bagus. Ya susah. Rusun bagus kan baru kami bikin, baru mulai," ucapnya.
Ahok menambahkan, perpindahan dilakukan secepat mungkin karena kawasan tersebut akan digunakan sebagai pacuan kuda untuk kompetisi olahraga ASEAN Games.
"Kalau kami terlambat memindahkan itu, ada konsekuensi terlambat membuat persiapan ASEAN Games," katanya.
Penggusuran dimulai hari ini dan pihak pemerintah menyiapkan dua alat berat (backhoe) untuk meratakan ratusan bangunan. Selain itu, 500 personel gabungan antara satpol PP, kepolisian dan tentara juga disiapkan untuk mengamankan jalannya penggusuran.
(yul)