NU Diminta Wapres Bawa Konsep Islam Nusantara ke Timur Tengah

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2016 15:37 WIB
Konsep Islam Nusantara yang selama ini disuarakan NU diharapkan bisa mencairkan hubungan antarnegara Islam di Timur Tengah.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menyebut JK sudah melakukan hal yang sama saat bertemu dengan para pemimpin dunia. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj mengatakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta gagasan Islam Nusantara dibawa ke Timur Tengah. Hal yang sama harus dilakukan NU, seperti yang dilakukan JK saat bertemu para pemimpin negara Islam dalam Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam di Turki beberapa waktu lalu.

Apalagi NU juga salah satu peserta International Summit of Moderate Islamic Leaders (ISOMIL). Dalam cara yang akan digelar di Jakarta bulan depan ini, akan hadir para pemimpin Islam moderat dari 70 negara.

"Sudah saatnya NU mengekspor gagasan Islam Nusantara ke negara-negara Timur Tengah seperti yang beliau lakukan saat pertemuan pemimpin Islam," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj usai bertemu JK di di Kantor Wakil Presiden Indonesia, Rabu (27/4).

Said mengatakan, Wapres mengaku melihat langsung bagaimana kakunya sikap para pemipin negara Islam saat bertemu dalam satu forum, khususnya Raja Arab Saudi dengan Presiden Iran. Saat berada dalam satu ruangan, menurut JK, tak ada jabat tangan antara Raja Salman dengan Hassan Rouhani (Presiden Iran).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal keduanya berjabat tangan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang bukan seorang muslim.

"Seperti anak kecil, padahal mereka dengan Obama bersalaman. Ini semua jauh dari Islam yang ramah," kata Said.

Islam menurutnya membawa hidayah dan petunjuk bagi seluruh umat, bukan malah dijadikan alat untuk legitimasi kekerasan apalagi aksi teror. Oleh sebab itulah, gagasan Islam Nusantara yang selama ini diusung oleh NU harus dibawa dan disampaikan di ISOMIL 2016, Mei mendatang.

"Kami ingin menyamakan persepsi dan sikap bahwa Islam itu antiradikalisme, antikekerasan, bahkan antiterorisme," ujar Said.

Ide Islam Nusantara selama ini disuarakan NU. Tema Islam Nusantara juga kerap jadi materi utama acara NU. Misalnya dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, Agustus tahun lalu. Saat itu NU mengusung tema “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia”.

Islam Nusantara disebut sebagai Islam yang khas ala Indonesia, gabungan nilai Islam teologis dengan nilai-nilai tradisi lokal, budaya, dan adat istiadat di tanah air.

Dalam keterangan resminya, NU menyebut Islam Nusantara adalah karakter yang menunjukkan adanya kearifan lokal yang tidak melanggar ajaran Islam. Islam Nusantara justru menyinergikan ajaran Islam dengan adat istiadat lokal yang banyak tersebar di wilayah Indonesia.

Kehadiran Islam tidak untuk merusak atau menantang tradisi yang ada. Sebaliknya, Islam datang untuk memperkaya dan mengislamkan tradisi dan budaya yang ada secara bertahap. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER