Regu Tembak Eksekusi Mati Jilid III Disiapkan Sebulan Lalu

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 02 Mei 2016 17:46 WIB
Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli mengaku belum tahu kapan eksekusi dilakukan, karena yang berwenang menentukan Jaksa Agung M Prasetyo.
Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli mengungkapkan, regu tembak yang akan bertugas dalam eksekusi mati terpidana mati kasus narkotika jilid III telah disiapkan oleh Mabes Polri sejak sebulan yang lalu. (CNN Indonesia/Damar Sinuko).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengungkapkan, regu tembak yang akan bertugas dalam eksekusi mati terpidana mati kasus narkotika jilid III telah disiapkan oleh Mabes Polri sejak sebulan yang lalu.

"Sebulan yang lalu, biasanya diawali dengan pemberitahuan, lalu ada rapat koordinasi untuk menyiapkan. Di samping itu, secara teknis disiapkan dari mana mereka (terpidana mati) ini dibawa, ada yang berangkat dari Tangerang, ada yang berangkat dari daerah lain dan ada yang sudah ada di sana," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/5)

Boy menuturkan, sejauh ini rapat koordinasi terkait persiapan eksekusi mati jilid III telah berjalan. Namun, ia mengaku masih belum tahu kapan pastinya eksekusi akan dilakukan, karena yang berwenang menentukan hal itu adalah Jaksa Agung M Prasetyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi pada saatnya, pada prinsipnya, petugas yang akan membantu eksekutor untuk menjalani proses hukuman mati itu kami sudah siapkan, hanya waktu kapan dilaksanakan tentu Jaksa Agung yang tahu," katanya.

Boy menyebutkan, selain regu tembak, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa tokoh dan ulama untuk pendampingan bimbingan rohani dan persiapan mental terpidana mati menjelang eksekusinya.

"Biasanya sebelum pelaksanaan eksekusi mati ini, kepada mereka terpidana yang akan dieksekusi ini diberi kesempatan untuk bimbingan rohani. Kalau yang beragama Islam dipanggilkan ustaz, jadi itu dilihat diberikan pendampingan, agar yang bersangkutan memiliki mental menghadapi hukuman mati," ujarnya.

Pekan lalu, Prasetyo menyampaikan bahwa pelaksanaan eksekusi terpidana mati tahun ini pasti dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. Namun, ia masih enggan memberi tahu kapan eksekusi mati akan dilakukan.

"Koordinasi, persiapan, sudah dilakukan. Koordinasi dilakukan dengan semua pihak terkait. Tapi waktunya belum ditentukan. Kalau tempatnya di Nusakambangan selaku tempat yang ideal, itu iya," ujar Prasetyo di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan.

Prasetyo menjelaskan, eksekusi tahun ini hanya akan dilakukan terhadap para terpidana mati yang status hukumnya sudah jelas. Keputusan tersebut diambil karena Kejagung hendak menghindari kesalahan atas pelaksanaan eksekusi nantinya.

Beberapa terpidana mati yang sudah mendapat kepastian hukum di antaranya adalah anggota 'Tangerang Nine', gembong narkotik pemilik dan pengusaha pabrik barang terlarang terbesar ketiga di dunia yang berlokasi di Tangerang.

Para anggota Tangerang Nine sudah mendapat kepastian hukum setelah Mahkamah Agung menolak peninjauan kembali kasus mereka tahun ini. Hampir dipastikan beberapa anggota sindikat tersebut akan menjadi target eksekusi mati tahun ini.

Persiapan Eksekusi Mati

Persiapan pelaksanaan eksekusi mati dilaporkan telah dilakukan aparat keamanan di Jawa Tengah. Buktinya, Kepala Polisi Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono sudah mengunjungi Nusakambangan sekitar pukul 15.00 WIB, Kamis (28/4) kemarin.

Namun, Prasetyo berkata bahwa kunjungan Condro ke Nusakambangan tidak berkaitan dengan pelaksanaan eksekusi mati. Menurutnya, kunjungan Condro ke pulau di daerah Cilacap itu hanya untuk pengamanan biasa.

"Tidak ada eksekusi pun mereka ada di sana," ujarnya.

Kemarin, didampingi Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna Jaya, Condro memantau pengamanan dan melihat lokasi lapangan tembak yang akan digunakan sebagai tempat eksekusi.

"Kita orientasi lapangan, cek kesiapan dan pengamanan. Pastinya semua kan harus disiapkan," kata Condro. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER