Jakarta, CNN Indonesia -- Alfian Elvis Repi, salah satu anak buah kapal Indonesia yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina, akhirnya pulang ke kediamannya di kawasan Tanjung Priok, Jakara Utara, Senin petang kemarin (2/5).
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Alfian yang dijemput istri dan keluarganya tiba di kediaman pada pukul 17.32 WIB. Sesampainya di rumah, Alfian pun disambut oleh para keluarga dan kerabat yang telah menunggunya sejak siang.
Suasana haru penuh suka cita menyelimuti kedatangan Alfian. Tanpa berkomentar apapun, Alfian terpantau langsung masuk ke rumahnya dan mendapat doa serta ucapan syukur dari para kerabat serta keluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih engkau telah tibakan Alfian Tuhan. Inilah kemenangan kami Tuhan, terima kasih engkau telah mengabulkan doa kami," ujar salah satu kerabat Alfian di rumahnya.
Setelah disambut dengan doa dan ucapan syukur, Alfian langsung bergegas masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Kemudian, sepupu Alfian, Nova Repi (36), menemui para awak media untuk memberi keterangan atas kepulangan saudaranya.
Nova meminta maaf kepada para wartawan karena saudaranya belum sanggup memberi keterangan apapun. Namun, ia memastikan kondisi Alfian sehat jiwa dan raga pascapenyanderaan oleh Abu Sayyaf sejak sebulan lebih lalu.
"Mohon maaf karena saudara saya belum bisa berikan statement apapun. Berikan dia ruang dan waktu untuk bisa bersama dengan istrinya, karena dia bukan hanya sebulan tidak bertemu dengan istri dan anaknya. Tapi empat bulan (tidak bertemu), dari Januari," ujar Nova.
Ada acara doa bersama menyambut kedatangan Alfian di rumahnya. Alfian pun disebut akan mengikuti acara tersebut. Namun, ia akan terlebih dahulu beristirahat karena belum sempat merebahkan badan sejak tiba di tanah air dini hari kemarin.
Irit Bicara Menurut Nova, sejak dijemput keluarganya dari Kantor Kementerian Luar Negeri siang tadi, Alfian masih irit bicara. Walaupun begitu, ia diklaim selalu menyempatkan diri bercengkrama dengan anak-anaknya sepanjang perjalanan pulang ke rumah.
"Sebenarnya tidak banyak ngobrol ya. Karena dari Kemenlu langsung ke perusahaan, dari sana juga pertemuan dengan para ABK. Di mobil ia menjawab pertanyaan-pertanyaan 'bagaimana, sehat?' Ia jawab 'sehat.' 'Tidak terjadi apapun?' Ia jawab 'tidak, diperlakukan dengan baik.' Dia hanya bercengkrama saja dengan anak-anaknya," katanya.
Alfian bersama 9 ABK asal Indonesia lain diketahui telah lepas dari sandera Abu Sayyaf sejak 1 Mei. Mereka dibebaskan tanpa uang tebusan yang semula dituntut Abu Sayyaf.
Negosiasi dilakukan agar Abu Sayyaf mau membebaskan sandera dengan dibantu oleh dua tokoh Filipina Nur Misuari dan Abdusakur Toto Tan. Misuari adalah pemimpin Moro National Liberation Front dan Toto Tan adalah Gubernur Sulu.
(pit)