Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berencana membangun 10 juta sambungan air di seluruh daerah. Wakil Presiden Jusuf Kalla berkata, program tersebut digagas untuk meringankan biaya hidup masyarakat.
Kalla menjelaskan, sambungan air bersih itu nantinya akan dipasang ke saluran air di setiap rumah penduduk, terutama mereka yang berasal dari kelas ekonomi bawah.
"Rumah-rumah yang warga kurang mampu harus segera diberi sambungan air agar biaya hidup mereka lebih murah," ucapnya di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (3/5).
Awalnya, kata Kalla, pemerintah membebankan kewajiban memasang sebagian sambungan air kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Namun, ternyata PDAM hanya sanggup memasang tiga juta sambungan air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait hal itu, Kalla bertutur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyatakan kesiapan mereka untuk membangun sisa sambungan air.
Kalla yakin, Kementerian PUPR dapat merealisasikan program pembangunan sambungan air yang oleh Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ditargetkan selesai tahun 2019 itu.
Mengenai anggaran, Kalla mengatakan pemerintah harus menyiapkan dana segar mencapai Rp70 triliun. Angka tersebut muncul dengan perhitungan sambungan air per rumah memakan biaya Rp8 juta.
"Di samping anggaran PDAM, ada juga anggaran untuk proyek itu di APBN. Ini kan lima tahun dan Menteri PUPR siap," katanya.
Pada RPJMN 2014-2019, pemerintah menargetkan pasokan air minum dapat mengakses 100 persen penduduk Indonesia. Untuk mencapai rencana tersebut, 60 persen sambungan air akan melalui pipa, sementara sisanya bukan melalui jaringan pipa.
(abm)