Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut TNI Angkatan Udara belum memberi izin kawasan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dilintasi jalur kereta api cepat. Namun JK yakin TNI AU bisa segera memahami keberadaan jalur kereta api itu sebagai salah satu kepentingan nasional.
"Memang sekarang Angkatan Udara belum mengizinkan," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (29/4).
Ia berharap, TNI Angkatan Udara bisa segera mengizinkan area Lanud Halim bisa digunakan untuk menjadi salah satu perlintasan rel kereta api cepat. Menurut JK, tak masalah ada jalur kereta di wilayah tersebut.
Selama juga, di sekitar Lanud Halim ada Lapangan Golf. Bahkan dengan ukuran sangat besar dengan 70 hole.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau selama tidak menganggu keamanan, mustinya tidak ada soal," kata JK.
Belum adanya izin dari AU ini juga menurut JK yang membuat lima orang pekerja asal Cina ditangkap kemarin saat mengebor tanah di sekitar Lanud Halim Perdanakusuma. Kasus sempat ditangani karena ada dugaan pelanggaran imigrasi. Namun belakangan lima orang tersebut bisa menunjukan dokumen keimigrasian.
"Masalah di Halim bukan soal kerjanya, tetapi tempat bekerjanya yang tanpa izin," ujar JK.
Terlepas dari permasalah izin dari AU, JK mengatakan keberadaan tenaga kerja asing di Indonesia didukung oleh pemerintah pusat karena harus diakui bahwa pengalaman dari pekerja asing itu dibutuhkan. Apalagi, proyek kereta cepat Bandung-Jakarta tersebut merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China.
Menurutnya hal yang lumrah jika perusahaan asing yang menanamkan modal di negara lain menyertakan orang-orang yang sesuai di bidangnya. Orang-orang tersebut, kata JK, pasti akan lebih mengerti dengan teknologi dari peralatan yang mereka bawa.
Sebelumnya Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Kolonel Penerbang Sri Mulyo Handoko mengatakan, lima warga negara China yang diamankan masuk ke wilayah milter melalui tol.
Lima warga negara China tersebut kata Sri masuk Halim dengan menjebol pagar tol. “Mereka ditangkap ketika bawahan saya melakukan patroli rutin. Mereka (lima orang WNA China) masuk lewat tol Halim,” kata Sri Mulyo.
(sur)