Pemerintah Tak Peduli Siapa Ketua Umum Terpilih Golkar

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mei 2016 20:13 WIB
Jokowi juga tidak mempermasalahkan apabila menteri yang juga menjadi kader Golkar memiliki preferensi terhadap salah satu bakal calon ketua umum.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (DetikFoto/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan pemerintah tidak mempermasalahkan siapapun yang akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Pernyataan ini menanggapi isu bahwa bakal calon Ketum Golkar Setya Novanto mendapat dukungan dari Jokowi melalui Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.

Presiden Joko Widodo tidak terlibat dalam proses demokrasi pemilihan ketum di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 15-17 Mei. "Presiden meyakini menjadi Ketum Partai Golkar bukan hal yang harus terlalu dipikirkan pemerintah," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/5).

Pramono menuturkan, terkait Munaslub Jokowi hanya akan menghadiri pembukaannya pada 15 Mei di Nusa Dua, Bali. Jokowi tidak mempermasalahkan apabila setingkat menteri yang juga kader Golkar memiliki preferensi terhadap salah satu bakal calon ketum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dukungan itu bukan berarti dari Presiden dan Istana. Presiden memantau karena Golkar sebuah kekuatan politik yang besar," ujar Politikus PDI Perjuangan ini.

Sebelumnya muncul isu, dukungan disampaikan Jokowi melalui Luhut saat Setya mengunjungi Luhut beberapa waktu lalu. Luhut membantah isu itu dan mengatakan, beberapa Dewan Pimpinan Daerah Golkar sempat menemuinya jelang Munaslub.

Dalam pertemuan itu, kata Luhut, para perwakilan DPD disebut menanyakan arah dukungan pemerintah terhadap calon ketum partai berlambang pohon beringin itu. Namun politikus senior Golkar ini menuturkan, pemerintah mendukung penyelenggaraan Munaslub Golkar tanpa memberi restu kepada salah satu calon.

Seandainya dukungan diberikan kepada Setya, kata Luhut, itu adalah hal wajar. Karena dukungan kepada salah satu calon Ketua Umum merupakan hak prerogatif para anggota Partai Golkar.

Bantah Marah

Jokowi enggan menanggapi pemberitaan bahwa dirinya marah terkait pencatutan nama atas dukungan kepada Setya. "Apa saya pernah marah?" kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/5).

Tidak ada komentar lain yang disampaikan terkait hal itu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya menuturkan, saat berbincang dengannya, Jokowi sempat marah karena namanya disebut mendukung tokoh tertentu pada musyawarah nasional luar biasa Golkar.

Jelang munaslub, delapan bakal calon ketua umum Golkar telah lolos tahap verifikasi. Saat ini mereka sedang berkampanye ke daerah-daerah.

Mereka ialah Setya Novanto, Aziz Syamsudin, Mahyudin, Ade Komarudin, dan Syahrul Yasin Limpo. Tiga calon lainnya ialah Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo, dan Priyo Budi Santoso. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER