Jakarta, CNN Indonesia -- Sempat menyebut akan mempertahankan sistem kendaraan berpenumpang tiga atau lebih (3 in1 ) di jalur protokol pada sore hari, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya menghapusnya baik pagi maupun sore.
Mulai pekan depan, mobil diperbolehkan melaju meski dengan hanya satu penumpang di jalur-jalur utama ibu kota.
"Jadi enggak ada lagi 3 in 1. Enggak ada sama sekali," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Rabu (11/5).
Keputusan ini diambil setelah uji coba penghapusan 3 in 1 selama satu bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok sendiri menilai, dengan atau tanpa 3 in 1, jalur utama seperti Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin tetap macet. Ia menyebut sistem 3 in 1 tidak berpengaruh besar dalam mengurai kemacetan. Pengendara mengakali sistem ini dengan menyewa jasa joki di jalan.
Untuk mempersiapkan penghapusan 3 in 1 pekan depan, sore ini Ahok akan menggelar rapat koordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
"Nanti sore saya mau rapat dengan Dirlantas. Setelah uji coba hampir sebulan ini kan keliatan, kayaknya orang jakarta bisa-bisa aja cari jalan," ujarnya.
Dalam rapat koordinasi nanti, kata Ahok, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan memberikan laporan uji coba tanpa 3 in 1 selama satu bulan ini.
Ahok juga mengklaim selama uji coba penghapusan 3 in 1, pengguna moda transportasi umum bus tingkat meningkat. "Sekarang sudah empat ribuan, meningkat terus. Hanya enam bus, berarti satu bus 800 orang itu penuh," kata Ahok.
Selain memanfaatkan armada yang selama ini ada, Ahok juga berencana membeli 25 bus tingkat sebagai tambahan. Bus tingkat ini akan beroperasi secara gratis di jalur-jalur protokol yang selama ini diberlakukan sistem 3 in 1.
(sur)