Nusa Dua, CNN Indonesia -- Pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar terancam 'molor' dari jadwal yang ditentukan. Padahal rencananya, Munaslub akan ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Senin (16/5) malam.
Ketua Sidang Munaslub Golkar Nurdin Halid mengatakan, molornya jadwal Munaslub disebabkan dalam agenda persidangan pandangan umum, baru 12 dari total 45 DPD dan ormas sayap partai yang menyampaikan.
"Sehingga Munaslub ini kalau dilihat dari jadwalnya mungkin mundur dari waktu yang ditetapkan oleh Steering Commitee," kata Nurdin di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (15/5) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurdin mengatakan, hal ini berdampak pada agenda pemilihan ketua umum yang rencananya diselenggarakan usai sidang komisi, yakni pada siang hari. Menurutnya, jika sidang komisi berjalan lancar, dan sesuai rencana, maka agenda pemilihan dapat dilaksanakan sore dan Munaslub ditutup Senin malam.
Ketua Steering Committee Munaslub ini berkata, strategi untuk mempercepat pelaksanaan Munaslub adalah dengan efisiensi waktu yang ada. Namun, karena sifat Munaslub kali ini demokratis, DPD I harus diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan pandangannya.
"Maka pemilihan ketua umum itu kemungkinan Senin tengah malam atau Selasa pagi," ujar Nurdin.
Nurdin juga menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan teknis agenda pemilihan ketua umum. Salah satunya adalah, Komite Pemilihan Munaslub telah mencetak kertas suara.
Sedangkan, untuk dualisme kepengurusan ormas sayap pendiri Partai Golkar yakni Kosgoro 1957 dan SOKSI, Nurdin berkata, pimpinan sidang telah menawarkan keduanya tetap menjadi peserta, namum dengan satu suara.
"Mereka harus bermusyawarah. Kalau mereka tidak bisa mencapai kesepakatan maka suaranya nol. Misalnya ketika memilih ketua umum, kalau mereka tidak bisa sepakat satu dari delapan calon maka suaranya dinolkan," kata dia.
Sebelumnya, agenda persidangan Munaslub Golkar sempat diwarnai kericuhan. Kericuhan dipicu saat sidang tengah memverifikasi peserta ormas sayap Partai Golkar, yakni PPK Kosgoro 1957 dan SOKSI, untuk mendapat suara dalam pemilihan ketua umum di Munaslub.
(ded/ded)