Polri Sebut Satu WNA Etnis Uighur Ditangkap Imigrasi

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Senin, 16 Mei 2016 19:45 WIB
Pihak Imigrasi belum bisa mengonfirmasi pernyataan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang menyebut tentang penangkapan WNA beretnis Uighur beridentitas WNI.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut pihak imigrasi telah menangkap WNA etnis Uighur beridentitas WNI. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan seorang warga negara asing beretnis Uighur ditangkap oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

"Ada kemarin tertangkap Imigrasi sudah menggunakan identitas Indonesia. Tentu akan kami dalami kenapa masuk ke Indonesia, apakah termasuk dalam kelompok jaringan terorisme atau tidak," kata Badrodin di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (16/5).

Badrodin mengatakan warga asing itu ditangkap dua hari yang lalu. Namun dia tidak merinci lebih jauh mengenai peristiwa penangkapan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang sedang diperiksa oleh Densus 88," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Imigrasi Ronny Sompie ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com menolak untuk berkomentar mengenai penangkapan tersebut dan menyerahkan kepada Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Hukum dan HAM Efendy Peranginangin.

Ketika dihubungi secara terpisah, Efendy juga belum bisa memastikan kabar tersebut. "Saya belum dapat informasinya, akan koordinasi dulu," ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, Efendy belum juga memberikan keterangan resmi. Pertanyaan CNNIndonesia.com pun belum mendapatkan jawaban dari pihak Kementerian.

Berdasarkan catatan, empat orang warga asing etnis Uighur ditangkap di Parigi Moutong, 2014 lalu. Pada 2015, mereka divonis hukuman penjara selama enam tahun.

Keempatnya adalah Ahmed Bozoglan, Ahmet Mahmut, Altinci Bayram dan Tuzer Abdul Basit. Majelis hakim ketika itu menyatakan mereka terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Undang-Undang Terorisme dan Undang-Undang Keimigrasian.

Belakangan polisi melumpuhkan tiga orang etnis minoritas muslim asal China itu di Poso, Sulawesi Tengah. Kepolisian menyatakan masih ada satu orang warga asing lain yang bergabung dengan kelompok terror Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah di daerah tersebut. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER