18 Tahun Tragedi Mei, Kini Rakyat Diklaim Bebas Rasa Takut

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 21 Mei 2016 21:19 WIB
Gerakan Reformasi adalah gerakan rakyat yang dimotori mahasiswa dan pemuda yang menghendaki berakhirnya pemerintahan yang korup, totaliter, dan menindas.
Keluarga korban Tragedi Mei 1998 memasang kertas harapan dan doa saat peresmian monumen Prasasti Mei 98 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Rabu (13/5). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Relawan pendukung Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung dalam Projo menyatakan setelah jatuhnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998, kini rakyat sudah terbebas dari rasa takut seperti saat rezim Soeharto berkuasa selama 32 tahun.

“Hari ini tepat 18 tahun yang lalu, kekuasaan yang otoriter dan korup berakhir dengan lengsernya Presiden Soeharto,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Projo Budi Arie Setiadi dalam keterangannya kepada CNN Indonesia, Sabtu (21/5).


Budi mengatakan gerakan Reformasi adalah gerakan rakyat yang dimotori mahasiswa dan pemuda yang menghendaki berakhirnya pemerintahan yang korup, totaliter, dan menindas rakyat. “Demokrasi menang. Rakyat menang. Kedaulatan kembali di tangan rakyat,” ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan perjalanan Reformasi berjalan pasang surut dengan berbagai dinamikanya. “Tapi yang pasti rakyat telah bebas dari rasa takut. Kita harus mewarnai proses ini dengan menjadikan demokrasi semakin berguna dan produktif bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat,” ujar Budi.    


Menurut Budi pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah pemerintahan yang lahir dari kerinduan rakyat akan kepemimpinan nasional yang bekerja keras memperhatikan nasib rakyat. “Pemimpin rakyat pasti agendanya agenda rakyat," kata dia.        

                        
Budi mengatakan Jokowi adalah pemimpin rakyat tanpa beban masa lalu dan bukan beban di masa depan.


“Kami percaya dengan kekuatan rakyat. Kami percaya rakyat terus bergerak untuk melakukan perubahan di berbagai bidang. Demokrasi dan reformasi harus jalan terus. Kami bertekad terus berjuang dan bekerja keras untuk itu," kata mantan aktivis UI 1998 itu.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER