Kendal, CNN Indonesia -- Sebuah masjid milik jemaah Ahmadiyah di Desa Purworejo Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal, dirusak sekelompok orang pada Minggu (22/5) malam.
Menurut Ketua Ahmadiyah Gemuh, Kendal, Taziz yang juga pengurus masjid, peristiwa pengrusakan tersebut dilakukan saat kondisi hujan deras sehingga tak diketahui oleh warga atau masyarakat sekitar.
"Kejadiannya kemarin malam saat hujan deras sekitar pukul 22.00. Warga pada tidak tahu karena pada di dalam rumah", ungkap Taziz kepada
CNNIndonesia.com, Senin (23/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat disinggung dugaan motif pelaku melakukan pengrusakan, Taziz meyakini ada provokasi yang menyudutkan warga Ahmadiyah. Pasalnya, sejak awal dibangun masjid Ahmadiyah di daerah Gemuh pada tahun 2012 lalu, warga sempat melontarkan protes penolakan.
"Memang kami pernah ditolak warga, namun kami berusaha membuktikan bahwa kami tidak seperti yang orang sangka. Kegiatan kami juga ibadah, sholat, pengajian dan pertemuan bulanan. Jemaah kami santun kok kepada warga", tambah Taziz.
Akibat aksi pengrusakan ini, kondisi bangunan masjid porak-poranda. Tak terkecuali buku-buku, majalah, sajadah bahkan Al-Quran berserakan di lantai. Melihat kondisi ini, beberapa warga Ahmadiyah memunguti dan mengumpulkannya kembali.
Aparat desa menyatakan, terdapat beberapa oknum yang tidak suka dengan keberadaan warga Ahmadiyah. Oknum tersebut bersikeras menolak pembangunan kembali masjid Ahmadiyah di daerah tersebut, meski motif pelaku yang sebenarnya belum diketahui.
"Oknum warga dari awal sudah protes, tapi mereda sewaktu pembangunan masjid berhenti. Ini tiba-tiba ada beberapa tukang bangunan yang meneruskannya lagi. Bisa jadi ini yang membuat warga marah," kata Kepala Desa Purworejo Ali Muhtadi.
Aparat kepolisian yang datang ke lokasi kejadian langsung memasang garis polisi di masjid Ahmadiyah yang dirusak. Polisi melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah saksi dari warga.
(gir)