Guru Bantu Tuding Ada Kecurangan Tes CPNS, Ahok Minta Bukti

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Kamis, 26 Mei 2016 19:05 WIB
Para guru bantu yang menggelar unjuk rasa menuding ada kecurangan dalam verifikasi tes CPNS sehingga Kepala BKD Jakarta harus dicopot.
Ahok meminta para guru tak sembarangan menuduh ada kecurangan dalam tes CPNS. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta para guru bantu yang menuding ada kecurangan dalam tes berbasis komputer calon pegawai negeri sipil, untuk memberikan bukti. Apalagi dalam unjuk rasa yang digelar hari ini (26/5), para guru bantu di DKI Jakarta ini menuntut agar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Agus Suradika dicopot.

"Jangan main tuduh, jangan asal ngomong, buktinya mana? BKD salah di mana?" kata Gubernur yang biasa disapa Ahok ini saat menerima perwakilan guru bantu di Balai Kota Jakarta.

Ahok mengaku tak ragu memberhentikan anak buahnya jika memang berbuat macam-macam. Karena harus ada bukti kuat jika menuduh seorang pejabat. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guru bantu yang menggelar demonstrasi hari ini mengaku tidak lulus verifikasi untuk mengikuti tes CPNS berbasis komputer pada tahun 2015. Ketika itu, hanya sekitar 4.800 orang yang dinyatakan berhak mengikuti tes dari total 5.422 guru bantu.

Sementara itu, Kepala BKD Agus Suradika ketika dihubungi CNNIndonesia.com mengatakan, guru bantu yang tak lolos tersebut memang tak memenuhi syarat berdasarkan verifikasi oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Salah satu syarat yang tidak bisa dipenuhi adalah ijazah. Ijazah mereka menurut Agus dipertanyakan keabsahannya. "Mereka itu jadi guru bantu tahun 2003, 2006 misalnya, mendapatkan ijazah S1 pada tahun 2011," kata Agus.

Ia mempertanyakan, kapan para guru itu kuliah sehinga bisa mendapatkan ijazah. Sementara ijazah dikeluarkan perguruan tinggi di luar Jakarta seperti Bandung dan Sukabumi.

Koordinator guru bantu, Fauzi mengatakan, para guru ini merasa diperlakukan tidak adil. Pasalnya, rekan mereka yang juga berasal dari universitas yang sama dapat mengikuti tes berbasis komputer itu. "4.800 itu ada yang sama ijazahnya, satu kampus, satu sekolah, satu kelas," ujar Fauzi.

Sementara itu Ahok mengatakan sudah mengajukan surat kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk meminta persetujuan agar pelaksaan tes CPNS bagi guru bantu kembali digelar.

Ahok menyebut keberadaan kuota untuk PNS yang terbatas membuat pengangkatan guru bantu harus dilakukan secara bertahap.

"Kebijakan kami jelas, guru bantu mau diterima. Kami itu mau berkeadilan," kata Ahok.

Namun Ahok berharap para guru bantu tersebut jujur dengan tidak mudah melontarkan tudingan secara sembarangan. "Kalau anda seperti begitu, saya takut terima CPNS. Mentalnya bukan mau kerja, mentalnya politik," kata Ahok. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER