Ahok Akui Spanduk Dirinya dengan Djarot Mengganggu

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Selasa, 07 Jun 2016 10:11 WIB
Menurut Ahok, jika ingin mendukung dia dengan Djarot tak harus dengan spanduk. Sebab spanduk tersebut bertentangan dengan prinsip ketertiban di Jakarta.
Sebuah spanduk ucapan 'Marhaban Ya Ramadan' dengan foto Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dari kelompok yanh mengatasnamakan 'Relawan Teman Ahok' terbentang di salah satu sudut pagar Kompleks Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (6/6). (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merasa terganggu dengan beredarnya spanduk dirinya bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Spanduk itu bersisi ucapan 'Marhaban Ya Ramadan' dengan foto pasangan kepala daerah DKI Jakarta itu yang mengatasnamakan Relawan Ahok-Djarot. Ahok menilai spanduk tersebut mengganggu ketertiban umum.

"Mengganggu dong," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Ahok, jika ingin mendukung dia dengan Djarot tak harus dengan spanduk. Sebab spanduk tersebut bertentangan dengan prinsip ketertiban di Jakarta. Ahok mengatakan dia akan mencopot spanduk tersebut.

"Saya sudah perintahkan Satpol PP, segala jenis spanduk yang mengganggu dilepas," tutur Ahok.


Sebelumnya, Ahok menyatakan, dia tidak akan berpasangan dengan Djarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ahok beralasan, ia sudah mengambil keputusan untuk tetap berada di jalur independen.

Sementara itu, politikus PDI Perjuangan Charles Honoris menganggap spanduk itu sebagai dukungan wajar dari kelompok tertentu untuk Ahok. "Perihal munculnya Relawan Ahok-Djarot, saya juga tidak heran," ucapnya saat dihubungi.


Charles mengatakan, berdasarkan jajak pendapat, pasangan Ahok dan Djarot masih disukai publik. Pada suatu survei, kata dia, tingkat kepuasan masyarakat Jakarta terhadap pasangan itu mendapatkan 82,8 persen.

Menurut Charles, angka itu lebih tinggi dibandingkan angka yang pernah didapatkan pasangan Jokowi-Ahok. "Bahkan survei juga mengatakan, apabila dipasangkan maka pasangan Ahok-Djarot ini memiliki elektabilitas tertinggi. Jadi ya wajar-wajar saja," ujar Charles.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER