Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu belum memberitahu Komisi I DPR tentang wacana pembentukan badan intelijen pertahanan. Hal tersebut diutarakan anggota Komisi I, Tantowi Yahya.
"Tidak pernah dibahas dalam rapat kerja dengan kami. Kalaupun dibahas, kami pasti tidak pernah menyetujui ide itu," tuturnya melalui sambungan telepon, Senin (13/5).
Tantowi duduk di Komisi I sejak tahun 2009. Sementara itu, m
antan Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan Syarifudin Tippe berkata ia telah melakukan studi banding terkait rencana pembentukan intelijen pertahanan ke Australia tahun 2008.Tantowi menuturkan, rencana Kemhan membentuk lembaga khusus yang menjalankan fungsi intelijen pertahanan tidak relevan. Menurutnya, fungsi dan tugas tersebut telah melekat di Badan Intelijen Strategis yang secara struktural berada di bawah Markas Besar Tentara Nasional Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemhan, kata Tantowi, seharusnya juga membicarakan rencana tersebut dengan otoritas Badan Intelijen Negara. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011, BIN merupakan koordinator berbagai lembaga intelijen yang berasal dari unsur militer, kepolisian, kejaksaan, kementerian dan badan setingkatnya.
"Seluruh kegiatan intelijen berada di bawah BIN," ucapnya.
Tantowi berkata, ia dan koleganya berencana mencecar Ryamizard terkait pembentukan badan intelijen pertahanan itu pada rapat kerja di Komisi I DPR, Senin siang nanti. "Wacana itu belum pernah direspon secara resmi oleh Menhan," kata dia.
Selain Ryamizard, rapat kerja terkait rencana anggaran kerja di Komisi I juga akan dihadiri Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Pertemuan itu, kata Tantowi, akan menjadi rapat pertama mereka dengan Gatot usai operasi pembebasan warga negara Indonesia dari kelompok sipil bersenjata di Filipina, Mei lalu.
Kemarin, Kepala BIN Sutiyoso mengaku belum mengetahui rencana Kemhan membentuk badan intelijen pertahanan. Serupa Tantowi, ia berkata fungsi intelijen pertahanan sebenarnya sudah dijalankan BAIS.
"Saya belum tahu badan seperti apa yang mau dibentuk. Saya belum tahu sama sekali," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com di Sudirman Central Business District, Jakarta, Minggu malam (12/6).
(abm)